blank

hhh"/> hhh"/>
rakiz_blank. Diberdayakan oleh Blogger.

diantaramoe

My Slideshow: Diantaramoe’s trip to Bali, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Bali slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

claver's

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com
Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2010/03/mengganti-penampilan-kursor.html#ixzz1zkrh3e3n
RSS

Selasa, 21 Februari 2012

@wahai kau wanita@


oleh Revanda Rakiz pada 20 Juli 2011 pukul 20:17 ·
kami bukanlah batu karang yang tak
tergerus air…
kami bukanlah baja yang takkan patah…
kami bukanlah matahari yang takkan
pernah padam..

Wahai wanita.. ada saatnya kami ingin bersandar dibahumu dan dalam pelukmu..
bukan untuk bermanja2 atau bersengang ria…
sekedar mendapatkan tempat nyaman, walau sejenak…
Tidaklah mungkin kami bersandar dibanyak bahu..
hanya dibahumu seorang…
biarkan sejenak kukembali ke masa kecilku…
masa dimana kami tak perlu bertegang rasa..
tak perlu bertegap dada..
tak perlu berkeras muka….

Wahai wanita…
jika kami tak pernah menangis, itu bukan
berarti kami tak berperasaan. .
namun memang kami mempunyai cara sendiri
untuk menangis..
Jika kami terperangah dan bingung
melhiatmu menangis, bukan karena kami
menganggapmu tontonan..
bukan juga suatu kebanggaan membuatmu
menangis karena diriku..
semata2 karena kami tak tahu dan tak
mengerti, harus bagaimana kami saat itu….
Kusentuh, kau tepis..
kupeluk, kau dorong..
.
Wahai wanita… kami kadang sensitif bukan karena kami banci… karena sebenarnya hati kami jauh lebih rapuh dari kalian para wanita… kebetulan saja cangkang kami lebih keras sehingga lebih terlindungi dari benturan.. namun didalam sini, kami bagaikan agar-agar dibandingkan kalian yang keras bagaikan karang didalam, walau selembut sutra diluarnya…
.
Wahai wanita…
ku tertawa bukan karena merendahkanmu. ..
ku tersipu bukan karena kecantikanmu. .
ku terdiam bukan karena kata2mu…
Kutertawa karena kata2 lucumu
menyegarkan hatiku..
ku tersipu karena hatiku mulai terpaut
oleh pesonamu…
ku terdiam karena kusadari kumulai jatuh
cinta pada dirimu…

@my destinasi sbuah kilas balik_flash back @


oleh Revanda Rakiz pada 9 Agustus 2011 pukul 23:54 ·
Destinasi
Kiranya ku berdiri
Tanpa berpaling lagi
Itu tandanya bermula
kebebasan
Ku kejari impian
Harapan yang tertinggal
Ingin ku peluk nikmat
kebahagiaan
Anugerahkanlah
Sepasang sayap sakti
Nurani pun berseru
Terbanglah wahai jiwa
yang luka
Ke benua indah
Destinasi di mimpi
Rentasi setujuh lautan
Langit tak bertepian
Terungkap seribu erti
Ku kejari impian
Masih jauh jangkauan
Ingin ku peluk nikmat
kebahagiaan
Anugerahkanlah
Sepasang sayap sakti
Nurani pun berseru
Terbanglah wahai jiwa
yang luka
Ke benua indah
Destinasi di mimpi
Rentasi setujuh lautan
Langit tak bertepian
Terungkap seribu erti
Terbanglah wahai jiwa
berduka
Ke benua indah
Destinasi di mimpi
Rentasi setujuh lautan
Langit yang tak bertepi
Terungkap seribu erti
Seribu ert

@ EPILOG KASIH TNTANG MAKNA SBUAH BUKTI@

Janganlah kau bertanya
Tentang jarak setia
Rindu ku ini
Buktinya kasih
Bulan retak di air
Kasih retak di jiwa
Gugur kelopak cinta
Bukannya bukti
Cinta ku ini
Menghilang
Masih ada wajahmu
Biar pun kabur di
pandangan
Abadi cinta kita
Tetap di ingatanku
Biar hilang di mata
Di hati tetap tak
berubah
Seperti janji kita dulu
kasih
Dan kenangan
denganmu
Masih seperti dulu
Tidak tercela
Perpisahan terjadi
Hanyalah sementara
Di sini aku
Sujud pada-nya
Memohon doa
Hanya untukmu

@ BL KAN BRAKIR KU TETAP TERUSUSKAN HDP...SAMPE AIR MATA INI KERING@


oleh Biarkanrevandapergi Tanpaharusdikenang pada 21 Februari 2012 pukul 15:16 ·



Bilakah bermula
Bila pulakan berakhir
Kumelayari mimpi sedih
Tanpa kasihmu di sisi
Keringlah sudah air
mata
Rasa tiada lagi tangis
Mengiringi cabaran
Kemarau hidup yang
panjang
Badai ranjau duri
Ku tempuh dan
kuharungi
Walau gelora di
persisiran
Berkecai istana mimpi
Akan ku teruskan jua
Perjalanan ku yang sepi
Demi sejarah cinta kita
Kekasih yang terpatri
Tak berdaya ku
menolak
Suratan yang
mendatang
Apabila diri sendiri
Terumbang dalam
derita
Hanya tuhan bisa
Menunjukkan jalan
Bisa beriku kekuatan
merubah
Kekalutan warna
Pada sutra putihku
Yang sememangnya
dulu
Berwarna suci
Berapa lama lagi
Harus kubersabar
Melayari angan anganku
Mengecap kebahagian
Yang tak pernah ku
rasakan
Seribu malam yang lalu
Walaupun sedetik saat
Di dada waktu yang
gugur
Namun terpaksa
Aku teruskan
Perjalananku

aku cinta padamu smpe nafasku tak lg ada

Apa terjadi lidah ku kelu
Dia merenung tajam
pada diriku
Dia jejaka menjadi
idaman semua
Hadir di depan ku
melempar sekuntum
senyum
Temasya seakan sepi
Seolah dibuai mimpi
Hati berkata
Ku cinta pada mu
Aku tak peduli tiap
pandangan
Sinar matanya bagai
berkata
Usah di biar kan
perasaan kita berlalu
Kau yang ku tunggu
mengubah haluan
hidupku
Tak perlu mencuba
Semua tersusun indah
Nyatakan sayang
Cintamu padaku
Kehangatanmu mencair
kebekuan hatiku

Senin, 20 Februari 2012

sesuci cintamu

Dapat ku membayangkan
Dari senyum bibirmu itu
Terlindung dari nyata Aku tahu semua
Terucap kata-kata Bisikan seluhur hatimu
Ku percaya jua sesucinya cintamu

Kukagumi sinar
Matamu yang ayu
Bundarnya... cantiknya...
Wajahmu sayang penyejuk rasa
Selembut hatimu
Menjadi ku bertambah sayang
Senangnya hati kini
Sejak bersamamu
Bertemu dan bermesra
Sering menghibur duka
Biar masa berlalu
Kasih sayang dipahatkan
Ku percaya suci cintamu

jngn ku di ganggu

Bilaku renung wajahmu
Kau tunduk membisu
Bagaikan ku tiada disisi
Apa lagi yang
Kau tak pasti
Semuanya telah
Ku buktikan sayang
Cukuplah dengan sikapmu
Yang begitu
Menguris hati ini
Pergilah kasih
Jangan kau ganggu diri ini

( korus )
Tidak guna kau rayu
Kutak mahu
Mendengarkan mainan katamu
Dulu kau pernah berjanji
Tapi kini
Kau mendustai

Bilaku renung wajahmu
Kau tunduk membisu
Bagaikan ku tiada disisi
Apa lagi yang
Kau tak pasti
Semuanya telah
Ku buktikan sayang
Cukuplah dengan sikapmu
Yang begitu
Menguris hati ini
Pergilah kasih
Jangan kau ganggu diri ini

( )
Tidak guna kau rayu
Kutak mahu
Mendengarkan mainan katamu
Dulu kau pernah berjanji
Tapi kini
Kau mendustai

bintang bintang


Bintang-bintang gemerlapan
Menyinari persada budaya
Hentikan nyanyian ombak sepi
Seniman sejati dada berisi

Wahai insan seni
Jasamu umpama permata
Melantun ke langit... jadi bintang
Jatuh ke laut... jadi mutiara

Hembuslah nafas panasmu
Membakar semangat perkasa
Biar subur kebun pertiwi
Dengan kuntum kembang mewangi

Wahai insan seni
Jasamu umpama permata
Melantun ke langit... jadi bintang
Jatuh ke laut... jadi mutiara

Seniman berbakti
Jasa terpuji

semusim berlalu

Melewati hari-hari
Aku rasa sunyi
Kian lama meyendiri

Jiwa yang tak terisi
Merenung ke dalam diri
Kurasa kekosongan
Segala yang kumiliki
Semakin/jauh pergi

Di satu masa
Hidupku bahagia
Dikau hadirmu dulu
Kedalam duniaku
Di bawah awan
Kita pernah bersatu
Menjalinkan rasa rindu
Semusim yang berlalu

( )
Semua kini
Tak lagi ku temu
Saat denganmu
Yang semakin jauh ditelan waktu
Kenangan lalu

Bersemadi dalam dunia ini
Kekal bersemi
Sebuah cinta abadi
Aku menyusuri waktu
Dengan rasa rindu
Pada senyum dan tangismu
Semusim yang berlalu
Aku pernah merasai
Hilang tak berganti
Sejarahmu yang gemilang
Kan tetap
Di ingatan

Di satu masa
Hidupku bahagia
Dikau hadirmu dulu
Kedalam dunia ku
Dibawah awan kita pernah bersatu
Menjalinkan rasa rindu
Semusim yang berlalu

( )

( bridge )
Aku rasa sunyi tanpa dikau di sisi
Sering terbayang setiap
Kenangan bersama
Tempuhi segalanya

(  )
Semua kini
Tak lagi ku temu
Saat denganmu
Yang semakin jauh ditelan waktu
Kenangan lalu

Bersemadi dalam dunia ini
Kekal bersemi
Sebuah cinta abadi

terpedaya cintamu


Hmmm... inilah masanya
Ku menunggumu di malam pesta
Janji-janjimu tersangat indah
Bicaramu membuatku terlena
Bisik rayumu oh manisnya
Apakah mungkinkau terlupa
Jangan mudah terpedaya

(  )
Jika begitu kata-katamu
Fikirkan saja ooo kata hatimu
Halangan tiba kau terfikirkannya
lupakan saja sengketa oh...
Bicaramu bisik rayumu
Bicaramu membisik rayuku

(  )
Di malam begini kumerasa sepi
Bertemankan bintang bagai menjadi saksi
Aku menyendiri di malam begini
Bertemankan bulan menyinari lagi

cinta itu terindah

Hidup ini...
Penuh dengan ranjau berduri
Ada kemanisan, Juga kepahitan
Walau sementara...
Cukup untuk mengajar diri
Lebih bersedia menghadapi dugaan ini

Kau bagaikan sinar yang cerah
Menerangi hidupku
Tanpamu di sisi ku rasa bagaikan hilang
Punca dan arah yang di tuju
Jangan kau mungkiri janji yang kau beri

Cinta itu terindah
Bila saatku bersamamu
Semoga sentiasa membawakan kedamaian
Biarpun berjauhan
Takkan mudah ku melupakan
Kesetiaan ini
Bagiku kau permata asli

Hidup ini...
Penuh dengan ranjau berduri
Ada kemanisan, Juga kepahitan
Walau sementara... Cukup untuk mengajar diri
Lebih bersedia, Menghadapi dugaan ini

Kau bagaikan sinar yang cerah
Menerangi hidupku
Tanpamu di sisi ku rasa bagaikan hilang
Punca dan arah yang di tuju
Jangan kau mungkiri janji yang kau beri

Cinta itu terindah
Bila saatku bersamamu
Semoga sentiasa membawakan kedamaian
Biarpun berjauhan
Takkan mudah ku melupakan
Kesetiaan ini
Bagiku kau permata asli

Barulah ku merasa...
Getar asmara... Kembalilah untuk selamanya...
Kasih...

Cinta itu terindah
Bila saatku bersamamu
Semoga sentiasa membawakan kedamaian
Biarpun berjauhan
Takkan mudah ku melupakan
Kesetiaan ini
Bagiku kau permata asli

Terindah...
Bila saatku bersamamu
Semoga sentiasa membawakan kedamaian
Biarpun berjauhan...
Takkan mudah ku melupakan
Kesetiaan ini...
Bagiku kau permata asli...

bila ku resah


Selagi kita berkasih sayang
Takkan ku mungkiri janji
Bersamamu selamanya
Adakah kau pun begitu
Menghargai perasaan hati yang suci

Bila resah, Ingat saat indah
Bila rindu, Ku nyanyikan lagu mu
Sehari ku rasa bagaikan setahun
Menunggu tibanya oh bahagia

Oh... Kini, ku tak lagi sendiri
Kau telah pun kembali di sisi
Berdua menghadapi segala rintangan ini
Ku yakini keikhlasan cinta kau beri

Bila resah, Ingat saat indah
Bila rindu, Ku nyanyikan lagu mu
Sehari ku rasa bagaikan setahun
Menunggu tibanya oh bahagia

Kita saling mengharapkan
Agar terus.. Melangkah menuju arah
Yang takkan menghancurkan kita

Ku yakini keikhlasan cinta kau beri...

Bila resah, Ingat saat indah
Bila rindu, Ku nyanyikan lagu mu
Sehari ku rasa bagaikan setahun
Menunggu tibanya oh bahagia

Bila resah, Ingat saat indah
Bila rindu, Ku nyanyikan lagu mu
Sehari ku rasa bagaikan setahun
Menunggu tibanya oh bahagia

tiada dendam

Kekasihku
Jangan bersedih lagi
Keringkanlah titisan air mata di pipi(mu)
Kekasihku
Tabahkan hatimu
Sekalipun tak pernah terduga
Halangan yang melanda
Melenyapkan
Impian bersama
Jangan dikesali
Atas apa yang terjadi
Mungkin rahmat sebaliknya
Membuahkan bahagia
Kekasihku
Aku tahu
Kita sama saling percaya
Tidak pernah
Ada dusta
Kasih antara kita
Jangan berduka (kekasihku)
Jangan berdendam pada sesiapa
Bersabarlah
Menerima
Segala-galanya dengan redha

( )
Mungkin suatu hari
Kita akan bersama lagi
Aku masih mengharap
Segalanya kan
Berulang semula

( )
Kekasihku
Aku tahu
Kita sama saling percaya
Tidak pernah

Ada dusta
Kasih antara kita
Jangan berduka (kekasihku)
Jangan berdendam pada sesiapa
Bersabarlah
Menerima
Segala-galanya dengan redha

belenggu hati


Moga di bukakan
Jalan tenang di depanmu
Moga kau temui segala yang cari
Aku iringi doa untuk kebahagiaanmu
Aku menanti sehingga detik bertemu lagi

Kau tak pernah jauh
Kau selalu di hatiku
Rindu terhadapmu tak mengenal waktu
Manis ingatan bagai wangian kembang di taman
Kasih padamu setenang air yang mengalir

Bagai tiada jemu
Dalam kesepianku
Hati berlagu merinduimu

tekanan jiwa

Dalam kesibukan mengejar yang dicita
Dalam kesesakan, kesuntukan masa
Kadangkala kita terlupakan yang utama

Setiap kehidupan pasti punya cabaran
Jangan sampai jiwa dihanyut tekanan
Cubalah tempuh sehari demi sehari

Tekanan jiwa
Tekanan minda
Jangan biar tekanan imlakkan kehidupan
Segala rintangan ada jawapan
Hidupmu perlukan perubahan

Berhenti seketika tenangkan fikiran
Minda bukanya jentera segala bebanan
Bergembira berpada bukan nya satu dosa

Setiap kerumitan pasti punya jawapan
Jiwa haruslah tabah hadapi tekanan
Cubalah tempuh sehari demi sehari

Tekanan jiwa
Tekanan minda
Jangan biar tekanan imlakkan kehidupan
Segala rintangan ada jawapan
Hidupmu perlukan perubahan

Bukanlah kita insan biasa
Perlukan kasih dan sayang
Mungkin itulah saja penawar
Kita di dunia

Minggu, 19 Februari 2012

ucapan untukmu

Kedengaran
Ucapan cintamu
Bagaikan irama

Berputaran
Tiada hentinya
Mengundang kerinduan

Cinta kita
Cinta yang sebenar
Cinta kita
Ikatan jiwa

Perasaan
Sering bergelora
Bila kau berjauhan

Ku dibuai
Angin kesepian
Mengundang keresahan

Dua jiwa
Dalam satu cinta
Dua jiwa
Layar asmara

Lahirnya cinta
Seikhlasnya
Lahirnya cinta
Kata-kata
Mengasyikkan
Dua insan
Harapan dan impian
Sepanjang kehidupan

Keindahan
Dapatku rasakan
Seindah suria

Gemilangnya
Tiada terkata
Menjadi rahsia

Cinta kita
Untuk selamanya
Cinta kita
Rahsia kita

tangisan siapa

Di kesuraman malam tak berbintang
Terdengar sayup tangisan
Halus suara menusuk ke kalbu tangisan
Siapakah itu
Kutuju kearah di mana datangnya suara
Terpandang di bawah pohonan
Rendang seorang bayi kedinginan

Bukan di sini tempatmu sayang
Tempatmu di dalam pelukan
Siapa ibu siapa ayah
Insan-insan tak berjiwa

Kutuju kearah di mana datangnya suara
Terpandang di bawah pohonan
Rendang seorang bayi kedinginan

Bukan di sini tempatmu sayang
Tempatmu di dalam pelukan
Siapa ibu siapa ayah
Insan-insan tak berjiwa

Bukan di sini tempatmu sayang
Tempatmu di dalam pelukan
Nasib dirimu seperti sampah
Diperlakukan insan tak berjiwa

suatu masa suatu cinta

Pengorbanan dalam cinta
Usia dipersia
Apakah mungkin kita
Akhirnya kan bersama

Sekian lama ku pendam hasrat ini
Berbunga tanpa disirami
Perasaan berputik sendiri

Pada mula kucuba menghindari
Tak mahu ku berteka-teki
Kerana cinta belum pasti

Tanpa diduga bila bersua
Pasti wajah mu kekal di jiwa
Bertahun-tahun ku simpan rahsia
Rupanya kita saling cinta

Satu ketika aku melawan rasa
Tanpa ku sangka kau bongkar rahsia di dada
Satu ketika kau hampir berputus asa
Lalu dirimu aku terima

siapalah aq

Siapalah aku ini
Yang ingin memetik cintamu
Siapalah seadanya
Diriku di sisimu

Kau punya segalanya
Sedangkan aku insan hina
Hidupku penuh dengan kisah duka
Antara kita jurang nya berbeza

Biarlah usahlah
Bermain dengan api
Kelaknya terbakar sendiri

Biarlah tersimpan
Segala perasaan
Rahsia hatiku terhadapmu
Siapalah aku

kusyairkan janji


Bersinar bercahaya, diwajahmu sang suria
Embun yang membasahi, menyegarkan suasana
Tersentuh hatiku, dihening pagi nan indah
Kemelut dijiwa, menghilang entah kemana
Deruanmu oh angin, menghamparkan perasaanku
Desiran ombak dipantai, menceriakan hariku
Terpegun ku sebentar, pada keindahan maya
Terbuai lena, seolah difantasi
Alam yang sungguh berharga
Ciptaan yang maha kuasa
Damai yang menghampiri,
Membibitkan rasa keinsafan
Kusyairkan dialun irama berwarna jingga
Justeru termetrilah janji pada diri sendiri
Segala anugerahmu pasti takkan ku persia

kau n ku n dia

Melihat pada dirimu
Terimbas masa lalu
Kau, ku dan dia
Tersenyum bersama

Takdir yang menentukan
Pilihan kehidupan
Kau, ku dan dia
Tak akan bersama

Bersama denganya, tidak diduga sayang
Tidak ku sedar, kau mengharapkan kita
Bersama, bermanja, berduka

Kiranya kerinduan
Bisikan suaraku
Itu perasaan
Menguji fikiran

Dalam hatimu, masih ada
Kasih sayang untuk diriku
Terimalah hakikatnya, teman hidupmu
Bukanlah diriku ini

Bersama dengannya, tidak diduga sayang
Bagaikan bermimpi
Tidak ku sedar, kau mengharapkan kita
Bersama, bermanja, berdua... Selamanya

Sabtu, 18 Februari 2012

melepasmu demi bahagiamu

Melepasmu (Berharap pada Tuhan)
oleh Puisi ungkapan hati.. pada 24 November 2010 jam 17:46
Aku telah lelah mencinta..
Aku sudah letih menanti..
Aku pun sudah tidak sekuat dulu lagi..
Beban pikiran ku ini. Pertanyaanku. Penantianku. Kesabaranku.
Sementara kau di sana tak pernah pedulikanku,
Setidaknya itu menurutku..
Dulu aku percaya padamu..
Dulu aku berharap padamu..
Pernah ku bingkai semua mimpiku bersamamu..
Tapi ternyata waktu tak berkehendak padaku..
Andai bisa ku putar waktu..
Kan ku resapi makna hujan yang sering membasahi kisah kita..
Betapa indah semua rindu yang rasanya penuh kehidupan..
Penuh keinginan...
Aku tahu aku bisa berharap padamu..
Pada hatimu..
Kini, di pagi yg terik ini..
Aku ingin mengingatmu..
Bukan sebagai kekasihku.Bukan sebagai sahabatku.Bukan sebagai harapanku..
Tapi sebagai kisah. Yang meski singkat, tapi aku pernah ada di dalamnya..
Di pagi ini, ketika air mataku mengering..
Ku sandarkan harapanku pada Tuhanku..
Tapi tak lagi padamu..
Aku tidak membencimu..
Aku juga tidak mengharapkanmu lagi..

Aku telah melepaskanmu

demi allah aku tak ingin menyakitimu

Demi Allah
oleh Puisi ungkapan hati.. pada 29 Desember 2010 jam 17:49
aku tak pernah ingin mengajakmu untuk larut dalam kepedihanku ,
demi Allah , tidak ..
aku hanya ingin mengecupi kata kata hati lewat jemariku
yang kian getir ,
jadi biarkanlah aku dengan rasaku ,
dan kamu ,
siramilah cinta yang telah ada untuk seseorang yang akan
memilikimu .

aku juga tidak menyesal jika saat ini tiap tiap pintuku
adalah kesunyian ,
hingga didalamnya aku menjadi seorang yang bisu dalam
ruang kegetiran ,

tidak kah kau tahu ,
setiap menatapmu disini ,
seperti ada belati yang bergerak mengiris iris hatiku .

namun kau harus tahu ,
jika tiap luka yang terasa perih ,
telah ikhlas untuk kurasakan .

dan kini kau harus tahu juga ,
jika mampu kusentuh telapak kakimu ,
maka kumohon dengan teramat sangat

percayalah jika aku akan baik baik saja ,
meskipun kini peluhku telah berganti darah ,
atau bentuk hatiku tak lagi memiliki bingkai ,
aku ingin menikmati semuanya ,
sendirian ..
tanpamu , tanpamu ...

sebab aku akan menjadi seseorang yang paling berdosa ,
jika engkau yang teramat aku cintai ,
turut merasakan dukaku ,
karena aku tahu ,
tak layak untukmu menggenggam sebuah kesedihan

dan aku percaya dengan kata katamu ,
sang waktu akan menyembuhkan luka ini ,
namun biarkanlah jika saat ini kupeluk sebuah kata kenangan ,
sebuah rasa rindu , sebuah kebenaran cinta ,
meski aku harus mengguyur jiwaku dengan air kepedihan

sebab aku tidak pernah bisa lari dari kenyataan ,
jika kebahagiaanku saat ini ,
nyatanya adalah kesakitanku sendiri ,
oleh sebuah rasa yang tak pernah bisa aku bakar .

maka demi Allah ,
aku tak pernah ingin ,
memberikan kepedihanku padamu

izinkanlah

Izinkan aku bersama dengan mu
Izinkan aku bermanja dengan mu
Walau seketika aku merayu
Sayangku

Kalaulah bintang dapat ku miliki
Kalaulah bulan dapat ku hadiahkan
Begitu suci cintaku ini
Sayangku

Mengertilah kasih
Mengharapkan mu
Bagaimana harus aku katakan

Tanpamu kasih
Aku bagaikan tersiksa
Merinduimu setiap hari kasih

Dengarkanlah kasih
Lagu ku cipta untukmu
Agar kau tahu oh kasihku
Betapa aku cinta padamu

diantara jiwa


Entah dari manakah lahirnya
Rasa cintaku kepadamu
Telah ku cuba mencarikannya
Namun masih tak bertemu
Oh sayang...

Telah ku cuba lupakan kasih
Namun rindu rebah bertahan
Hanya diburu indah berkasih
Di penghujung pertemuan

( )
Oh di antara cinta
Dan jua rindu
Tak mampu lagi dipisahkan
Di antara kasih mu
Kan berterusan
Nyata zahirnya cinta kini
Hadir di jiwa

Kini tiada rasa curiga
Pada cinta dan jua rindu
Antara aku, engkau dan cinta
Ternyata menjadi satu

Pasti ku suarakan
Pada sang bayu malam
Biar dihembus ke pintu alam
Seribu kasih, sayang dan cinta
Untuk mu.

hny dalam lagu

Sehebat mana pun cinta
Bukan pada tutur bicara
Betapa harumnya rindu
Tak sama wangian bunga
Sesungguhnya tiada ukiran cinta

Sering engkau bertanya
Mengapa tiada kemesraan
Maka fahamilah sayang
Kemesraan yang sebanar
Tetap ku sanjung dan masih terbatas

Umpama air mengalir tenang
Tak siapa menyangka dan menduga
Di sebalik ketenangan
Derasnya arus dalam

Ku lafaz, Hanya dalam lagu
Engkaulah takhta dihatiku
Ku curah, Hanya dalam lagu
Sungguh ku cinta kepadamu

diam diam ada rindu

Ku .... Tak tahu apakah ini rindu
Yang mengganggu
Ku .... sering saja di bayangi wajahmu
Oh mengapa

Cubaku lari dari mu sayang
Tapi bila kita
Berjauhan
Aku keresahan

Jika
Itulah yang dikatakan cinta
Yang pertama
Jika
Itulah tanda asmara bermula
Bagaimana
Bagaimana nak ku lafazkannya
Sedangkan ku malu
(berterus terang)
Aku hanya wanita

(  )
Diam diam
Rinduku berbunga rasa sayang
Diam diam
Cintaku berlagu dalam diam
Kau ku sayang sayang
Sayang

Ku ... Hanyalah wanita dipinggiran rindu bulan
Kau ... Laksana bulan yang menyeri malam
Tak tercapai
Mengertikah kau wahai sang bulan
Cintaku berlagu
Di dalam diam
Aku kerindua

cinta itu misteri


Pertama kali ku merasa
Dilanda perasaan gelora
Tidak tahu di mana punca
Jika mimpi enggan ku terjaga

Pertama kali ku tersentuh
Terangsang jiwa dan naluri
Tidak pasti apa yang ku temui
Jika cinta bagaimana nak ku hargai

Mungkinkah peristiwa ini
Satu realiti yang sudah tertulis
Situasi cinta yang misteri
Dalam diam berbunga di hati

Namun waktu enggan menunggu
Cinta mengubah haluannya
Mencari kasih yang pasti
Walau bukan yang sejati

Pertama kali ku inginkan
Terbina segala harapan
Hasrat cintaku dipadukan
Walau cuma dalam igauan

Pertama kali ku menanti
Pesona kasih di ilusi
Mungkin kini sudah temui
Namun bukan takdir untukmu ku dampingi

dua jiwa


Dengan alunan irama dan lagu ku ini
Hanyalah untuk mu sayang cinta ku berikan
Harum cinta mekar berbuga di dalam jiwa
Bersama kita bina dunia asmara

Marilah kita bersama memburu puncak bahagia
Genggamlah tangan ku kasih lafazkan rindu mu
Oh betapa indahnya cinta dua jiwa

Kasih pabila terdengar suara mu itu
Rindu di dalam hati ku terubatkan jua
Harum cinta mekar berbuga di dalam jiwa
Bersama kita bina dunia asmara

bintang berkedipan

Bintang-bintang berkerdipan
Hanya satu mengusik pandang
Hanya satu antara seribu
Pilihanku

Berkerdipan menghiasi
Hanya satu bintang di hati
Hanya dikau dalam seribu yang telah
Menawanku

(  )
Datanglah ke dalam hidupku
Bawakanlah cahaya cinta mu
Datanglah ke dalam hidupku
Kini dirimu aku rindu

Di mataku kau berbeza
Kilauanmu menyentuh rasa
Kaulah bintang bersama cahaya
Tersembunyi

Bintang hati kau penyeri
Ku dambakan kasih sayangmu
Geloraku setiap waktu berlalu
Kau ku tunggu

( )

Bintang-bintang berkerdipan
Yang datang mengusik pandang
Kau satukan antara seribu pilihanku
Hanya kau ku rindu

bicara hati

Sinar matamu menerangi jiwa
Melagukan siulan asmara
Apakah satu kuasa
Meresap dalam sukma
Menyintaimu bagaikan lagenda

(  )
Senyumlah sayang
Renunglah mata ini
Bicara tentang hati ini

(  )
Berlari aku mengejari
Damainya cinta kasihmu ini
Berdua kita menyelami dasar cinta
Oh alangkah seksanya merindu
Bila tidak memandang wajahmu
Ku berharap ku berdoa
Bisikan rindu darimu... syahdu

(  )
Sentuhanmu mendamaikan jiwa
Dakapanmu hangatlah suasana
Biarpun masa berlalu
Kasihku tetap satu
Menyintaimu segalanya bagiku

Minggu, 12 Februari 2012

tangisan darah air mataku

Datang musim bercinta
Entah asal mana
Hadir satu daya
Mencipta seri maya
Untuk melamar hati sang pemuja

Menjelma rindu bagai lalang-lalang
Kau pun di susuk hilang pertimbangan

Mula menyimpan dendam
Mencari ilham
Lepaskan geram
Kau tiraikan kaca diri
Kau lenyapkan erti suci

Di pintu gua kau tenunkan sarang yang sempurna
Menggoda mangsa yang leka seketika

Aku yang bosan kesepian
Mengintai ngintai persinggahan
Mana tahu jadi kawan

Ku telan saja luahanmu
Tak periksa lintasan ku
Yang berkata kemungkinan kau berdusta
Kau ikut buta perasaan
Biar jiwa ku dah kesan
Senyumanmu ternampakku permainan
Ku yang dahaga
Dah tak kira akibatnya
Apa saja
Esok lusa
Luka parah
Tanggis darah

jauh kurenung

Jauh kau pergi
Tinggalkan semalam
Dan jauh pula
Renunganmu

Alamatnya kini
Hanya duka lama
Yang tak pernah
Aku kenali

Pinta aku
Agar dunia ini bercahaya
Tak ku tinggalkan lagi
Tak terpisah kini
Hanya nasib
Akan menentukan

Selagi bernafas
Selagi ku langkah
Biar lubuk aku harungi

Asalkan kau tenang
Damai di sekelilingmu
Baru rasa aku mengerti

Bersamalah hidup
Dalam kebingungan
Bukan gelap hitam
Bukan terang
Jika aku tahu
Ceritanya ini
Dari dulu aku tinggal pergi

lagu dr aku


Masih aku dengar bisikan suara itu
Membisik dalam hatiku
Kita dibuai mimpi ( )
Ku nyatakan rindu padamu
Mungkin bagimu tak seluas
Lautan biru...

( )
Ku nyanyikan lagu untukmu
Mungkin bagimu tak seindah
Melodi syahdu...
( langit yang biru )

(  )
Merah biru hijau kuning
Adalah penantian
Hitam putih dan kelabu
Adalah kehidupan
Sedang dalam perjalanan
Pastikan dapat kuturutkan
Langkah ku ini

Selasa, 07 Februari 2012

menguji teguh cintamu

Bukannya menyepi
Bukannya pula membenci...
Ku hanya sekadar
Menguji teguh cintamu...

Selagi mentari
Dan bulan menyeri alam
Selagi itulah
Cintaku tetap padamu

Seandai hatimu
Ditimpa resah yang panjang
Serulah namaku
Agar dapat kurasakan...

Ku belaian rindumu
Seikhlasnya naluriku
tanpa ada dusta
Yang meleraikan kasihmu...

Kata
Hati
Kaulah segalanya yang bersemi
Menyatu kembali ertinya rindu
Kasihmu dalam kasihku

Indah
Gundah
Sebati didalam cinta kita
Tiada kalimah bisa ku ungkapkan
Betapa kau kukasihi

Kuhimpunkan doa
Sesuci embun ditaman
Segarkan impian
Cinta di menara rindu

dugaan buatmu


Bersungguhkah
Engkau dalam percintaan
Beranikah
Menempuh dugaan
Kerana ku bimbang
kau tak mampu untuk bersama
Menghadapi rintangan
Di hari muka

Bukan mudah
Untuk menguji hatimu
Bukan maksud
Menolak cintamu terhadapku
Harap kau bertahan
Bukan hanya dipermulaan
Ku tak ingin lagi
Mengejar bayang(an)

Entah kah
Apa gerangan
Jiwaku
Rasa tertekan
Setelh lama ditinggalkan sunyi tak berteman

Peritnya
Kenangan silam
Ku harap
Tidak(kan) berulang
Tak ingin lagi aku dilukai
Memang banyak dugaan
terpaksa ku pertaruhkan
Terhadapmu (untuk itu)...maafkanlah aku

Kekasihku
Dugaan datang menguji
Tiada erti
tanpa kesungguhan yang kau beri
Kan terbenam nanti
Dan yang rapuh gagal berdiri
Andai kita mungkir
Berpegang janji

antara iklas dan paksa

Antara ikhlas dan paksa
Seringkali ku di duga
Di mana letak manis cinta
Tak pernah ku rasa

Senandung gemalai indah
Membuai sukma yang lara
Ramuan apa yang kau cipta
Hinggaku resah

Andai terpaksa
Relaku undur
Cinta pasti hancur

Ikhlas dan jujur
Kasih jadi teguh
Resahkan terkubur
Menjelang esok hari

Antara jujur dan rela
Jiwaku sering bertanya
Apakah perlunya cinta
Andai terpaksa

Antara engkau dan aku
Sering saja tak sekata
Berpisahkan memberi erti
Walau seketika

anggapanmu

Sekebun cinta nan berbunga
Megah berdiri nan berduri
Aku yang asli
Di dalam mekar
Bila terbit mentari
Menguntumlah

Sejambak cinta nan berbunga
Megah berdiri nan tiada
Mekar dan kukuh
Bau dan kaku
Itulah pilihan ku
Aku di taman hanya perhiasan
Mata umum

Hanya mampu ku melihat
Kecurangan warna bunga
Idamanmu
Berbaja tiada

Sedang aku anggapanmu
Menyusahkan untuk
Meraih impian
Terlontar ku di halaman

Pemusnah ku adalah kumbang
Runtuh bila ku kelayuan
Impian mu hanyalah masa
Untuk menikmati segala
Belum pasti
Dirimu bahgia

aday cint penuh arti


Disini mula ku rasakan
Ada yang menyentuh perasaan
Namun masih lagi ku nantikan
Sentuhan senyumanyang kau berikan

Kini sedar ku dihampiri
Adanya cinta penuh bererti
Jika hadir rindu mu dihati
Kumenanti bicara mu yang merisik

( )
Ada suara yang membisikkan
Ada cinta yang sungguh mendalam
Dari satu renungan yang tajam
Buat dikau dalam ingatan

Kasihku kan tetap bersamamu
Walau kita tak pasti bersatu
Namun cinta yang menemukan ku
Di antara rindu dan kasihku

Andainya telah ditakdirkan
Kita kan melangkah seiringan
Pasti seribu kasih kucurahkan
Ku serahkan dengan tiada sempadan

Sabtu, 04 Februari 2012

kau yang ada dihati

Kau yang ada di hati…

Dari dulu sampai sekarang kau jauh di mata

Tapi selalu dekat dihati….

Bahkan waktu tak mampu mengubahmu menjadi bayangan

Kau ada

Benar-benar ada

Dalam jiwa

Dalam doaku dan doamu

Memberi nafas semangat satu sama lain

Membingkai kenangan dalam kuburan hati

Mengubah madu menjadi kemasan manis yang menawan

Aku juga akan ada

Dalam hati

Dalam doa

Tak akan pernah hilang lagi

Dan takkan mudah lagi hilang

Untukmu yang ada dalam hati

Jadilah laki-laki sejati

Buat permaisurimu menjadi bingkai indah dalam istanamu

Buat putra-putrimu cahaya hatimu dan penguat hidupmu

Hanya hati yang tau apa yang ada dihati

Bahkan bibirpun tak mampu mengucap

Sepatah kata maupun ribuan kata tak akan mempu menjelaskan hati

Seperti indah yang kau beri

Ikhlas dan harapan mu yang kau janjikan adalah abadi

Karena cinta yang sejati

Kadang memang tak harus memilki

Bukan kah surga itu nyata

Bukankah kita kekal di dalam nya

Jadi tetaplah semangat menghadapi dunia dan tunggu aku disana

walau ilalang mulai kering

Kerut di wajahmu
Telah menggoreskan sejuta kenangan
Pada seberkas kanfas putih hidupku
Yang tak seindah pelangi di matamu

Tentang masa itu
Sejak ulat tumbuh menjadi kepompong
Saat ilalang masih menghijau
Sesudah pagi berganti dengan malam

Di sini,
Diantara dimensi waktu yang dinanti
Ku ingat senyummu,
Juga tawamu
Yang telah dewasakan aku

Tak ingin lagi kulihat tangismu
Di kala senja,
Tak ingin lagi kulihat lelahmu
Di kala petang,

Bayangmu selalu hadir dalam lelapku
Manis bibirmu, lembut belaimu
Saat kau dekap erat tubuh mungilku
Dalam peluk hangatmu

Walau ilalang mulai kering
Dan kepompong telah menjelma jadi kupu
Pesonamu tiada akhir,
Terpatri bersama kenangan-kenangan itu

Karena engkaulah wanita terindah
Dalam hidupku,
Dulu, sekarang, esok.…
Dan untuk selamanya..

dulu disaat hatiku rapuh

Dulu di saat hati ini telah rapuh

Kau muncul sebagai semangat baru dalam hidupku

Kau adalah penyelamat hati ini

Dan seiring berjalannya waktu

Kau semakin larut ke dalam duniaku

Dirimulah pengisi hati yang sempat kosong

Dirimu jua yang memberi warna baru di setiap langkahku

Dan kini kusadari hati ini telah terpikat oleh segala pesonamu

Segala asa dan rasaku tlah ku curahkan hanya untukmu

Di setiap hembusan nafasku hanya ada bayangmu

Anganku pun selalu melayang jauh memikirkanmu

Dan hanya kaulah pujangga hati yang selalu menghiasi indahnya mimpiku

Andaikan dirimu tahu

Di setiap detik dalam hidupku

Hanya cinta yang terbesit dalam sanubariku

Cinta yang tulus hanya untukmu

Cinta yang membuatku jadi gila sendiri

Di setiap aliran darahku

Hanya rasa rindu ini yang ada

Rindu yang menggebu-gebu

Yang tiada pernah kurasakan selain denganmu

Dan sekali lagi,

Inilah cintaku untukmu

Yang akan selalu terukir manis di relung hatiku

Kasih,

Harus kau tahu

Aku akan selalu menunggumu

Menunggu cinta putihmu kan berlabuh lagi di dermaga hatiku

Karena aku yakin kaulah cinta sejati itu

Dan karena bagiku

Engkau lelaki terindah yang pernah ku temui di sepanjang umurku

aku pernah memanggily matahari

Aku pernah memanggilnya matahari ..

aku juga pernah memanggilnya sunset ..

tapi matahari hanya menemaniku kala siang terik ..

dan senja bahkan lebih tak lama lagi menemani ..

kemudian aku memanggilnya langit ..

berharap ketika terik ..ketika hujan ..ketika gelap gulita ..

dia tetap ada untukku ..

bahkan dari aku terjaga ..tertidur ..terlelap ..sampai terjaga kembali ..

dia tetap memelukku ..

kadang kubertaya dalam hati

Kadang-kadang aku bertanya?
Masih adakah madah cinta?
Masih adakah puisi cinta?
Masih adakah puisi terbaik?

Masih adakah cerpen terbaik?
Masih adakah cinta, kasih dan sayang?
Masih adakah ketulusan hati?
Masih adakah keluhuran jiwa?
Masih adakah…??????

Ku ikrarkan kata-kata ini
dalam puisi cinta…
ku hadirkan kehangatan cinta
untukmu slalu, bersamamu …
dan cinta ini tak akan pernah berakhir

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal memilih
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali

tetesan air hujan

Tetesan air hujan adalah bukti
Sebuah cinta dari langit kepada bumi
Sedangkan kesetiaan adalah bukti cintaku padamu

Seperti halnya bintang yang selalu setia pada bulan
Untuk berjanji menghias sang malam dengan sinarnya
Dan seperti itu pula kesetiaanku padamu....
Kesetiaan atas cinta ini kepadamu...

tersudut

aku tersudut diujung waktu,
terperangkap dalam sepi,
yang perlahan menuntunku menuju kelam..
aku terbang,
dari dunia yang kulihat samar..
aku melangkah,
menuju hitam yang tak kupahami..
aku terdampar,
disatu sisi, dalam pekat dunia ini..
aku berdiri disudut waktu,,
aku tersudut
aku berjalan
melangkah menuju jatuh. …

tak lekat


Harimau mana taringmu
Harimau mana raungmu
Dulu kau beria pantang dicabar
Kenapa kini dah pandai bersabar

Harimau mana belangmu
Harimau mana serummu
Dulu apa pun yang datang kau tagak
Mengapa kini nak intai nak agak

Mana semangat
Mana azimat
Mana keramat
Satu tak lekat

Mana tarikat
Mana hakikat
Mana makrifat
Satu tak lekat

layang layang

Semasa itu kau tinggi lutut ayah
Baru nak belajar mengenal dunia
Hairan dan asyik kau melihatnya
Perkara biasa dimatamu menjadi indah

Bagai kain putih
Sedia dilukis seratus peratus
Apa saja mengikut bentuk dan rupa
Cermin hatimu akan terus terima

Lihat layang-layang

Sekarang kau sudah lebih tinggi ayah
Dah banyak kau tahu perihal dunia
Hambar dan jemu kau melihatnya
Perkara biasa dimatamu menjadi sampah

Bagai jernih air
Merakam bayangan seratus peratus
Apa saja yang datang ataupun singgah
Cermin hatimu akan terus memangkah

Baik buruk songsang terbalik
Hanyalah sebuah tafsiran
Belum tentu ada benarnya
Mungkin salah masa (jangka)

jernih

Jernih yang dari mata airmu
Sebening salju telaga rindu
Di lembah gunung rimba kencana
Mengalir ia tanpa henti

Bersaksikan kejora alam keriangan
Titis embun dingin ke bumi
Mekarlah rumpun hijau disirami kasih
Yang sejati penuh budi
Jernih salju bak syurgawi
Jadi pohon rimbun sampai akhir nanti

Di sebalik yang jernih tersimpul rahsia
Laluan yang penuh likuan
Cuma yang kelihatan
Satu keindahan yang dipuja
Menjadi ilham para pencinta
Teroka kala tanpa batasan
Menjadi cermin imbas berwajah
Seikhlas budi yang teguh berdiri

( )
Bak air mengalir yang penuh halangan
Itu bukannya satu alasan
Di situ tersirat sebuah hakikat
Yang kelam jadi terang
Yang luka jadikan terubat
Keegoaan tersembunyi
Di lubuk hati suci...
Dan jernih...
(Dan mulus)

(  )

Di sebalik yang jernih tersimpul rahsia
Laluan yang penuh likuan
Cuma yang kelihatan
Satu keindahan yang dipuja
Menjadi ilham para pencinta
Teroka kalam tanpa batasan
Menjadi cermin imbas berwajah
Seikhlas budi yang teguh berdiri

asam garam

Asam garam manusia
Tertangkap tentu bersalah
Lagi sembunyi lagi susah
Yang masih belum biarkanlah
Lagi kaya bertambah kaya
Yang papa terus berkedana

Asam garam manusia
Malu tidak berubat
Ludah takkan terjilat
Ringgit dan bersubahat

Asam di gunungan
Garam di lautan
Dalam kuali bertemu jua

Asam di gunungan
Garam di lautan
Ditelan rakus manusia

7 pelangi

Kasih yang kau titiskan
Menyelinap keronggaku
Halus dan mulus
Tersirat di hati

Kecintaan ini terus teguh
Berdiri di ruang hati
Berputik seranting
Gugurnya tak pasti

Senyummu bak tujuh pelangi
Bisa melembutkan hatiku
Ranumnya di bingkai sanubari
Menjadi satu reality
Seribu tahun ku turuti
Kan kuturuti

Bebananku masih sarat
Aturi langkahmu
Menuju pintu yang satu

Titianmu masih luas
Datangmu disambut
Sembah salamku padamu

Demi panji demi janji
Tak bisa gusar lagi
Kau srikandi Firdausi

Demi budi demi bakti
Kau tetap di hatiku
Memancar cahaya suci

Kamis, 02 Februari 2012

yang terjadi

Apa yang akan terjadi pada Diri
Sudah tertulis di Kabut Gunung Giri
Walau seperti menguap di Tengah Hari
Itu masih nyata tertera di Cosmic Memory
Tapi aku harus terus Menyanyikan Lagu
Itulah hiburan melepas Rindu Kalbuku
Rindu kepada yang pernah menemaniku semasa waktu
Kepada Dia yang membuatku terlena
Aku tak mampu
Membuat jadi lebih baik seseorang
Biar kubaca Puisi hanya untuk Batu Karang
Karena Rinduku kepadaNya, Dulu dan Sekarang

selalu merindu

Rindu adalah tali yang tak pernah putus
Merentang di tiang hati, di tiang mimpi
Kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
Pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
Tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia
Disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan
Biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula
Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
Dari musim ke musim ia menjadi laluan
Pengembara yang mencari cintanya yang hilang
Disitu rumput yang telah lama bertukar warna
Bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup
Rindu adalah musim yang tak pernah tentram
Resah datang gelisah berulang mengusik nasib
Hanya dzikir dan do’a menjadi penawar mereda pedih dan sakit
Dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan
Dalam senyap air mata perlahan-lahan menitik

cinta n krinduan

Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan dengan mu
Dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu
Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak mengenaliku
Kau tak tahu apa yang ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan dengan mu
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta terpendamku
Engkau rinduku, rindu tak bertuanku.

kerinduan

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku
Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti
Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah

hantarkan aq kesana

Gejolak yang membuncah memenuhi dada ini…
Bersama asa yang rindu mendalam…
Dari hamba yang berlumur dosa dan kealpaan…
Berharap dapat bersua dengan-Mu…
Wahai Rabbul`alamiin…
Dengan taubat ku berharap…
Kuatkan jiwa ini mendatanginya…
Kokohkan langkah kaki ini menempuhnya…
Azzamkan niat ini dalam mencapainya…
Ikhlaskan hati ini menjalaninya…
Aku rindu…aku rindu…aku rindu…
Rindu berjumpa dengan-Mu dalam SYAHADAH…
Rindu bersua dengan-Mu dalam IMAN…
Rindu bersama-Mu dalam TAUHID…
Rindu indahnya hidup dalam naungan ridha-Mu…
Syari`at ISLAM…Daulah ISLAM…Khilafah ISLAM
Duhai Alloh yang tiada sekutu bagi-Mu…
Hantarkanlah kerinduanku ini…
Mudahkanlah…
Lapangkanlah…
Tuk raih cita-cita…
KEMULIAAN HIDUP DALAM ISLAM, ATAU
KESYAHIDAN DALAM PERJUANGAN
Aku berharap termasuk yang Kau hantarkan….
Ridhai dan kabulkanlah…
Amien ya Alloh, ya Rabbal`alamiin…

hati yg sunyi

hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cinta,,,
mengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,
cinta..
aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabu
meniti harapan fajar kelana,,
cinta..
kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,
selamat jalan cinta,,
selamat berbahagia di atas luka ku,,
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai…
fg