blank

hhh"/> hhh"/>
rakiz_blank. Diberdayakan oleh Blogger.

diantaramoe

My Slideshow: Diantaramoe’s trip to Bali, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Bali slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

claver's

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com
Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2010/03/mengganti-penampilan-kursor.html#ixzz1zkrh3e3n
RSS

Selasa, 30 Oktober 2012

Penari Hujan


dengan 15 komentar
 
 
 
 
 
 
39 suara

”Aku akan selalu ingat kamu saat hujan.”
”Kenapa?”
”Karena kita sering menari bersama hujan.”
”Hanya itu alasanmu?”
”Bukan, karena kamu perempuan hujan.”
”Maksudmu?”
”Hujan dan kamu adalah cintaku…”

Lelaki itu datang dari kabut di satu sore yang mendung. Di antara detik suara gerimis dan leleh keringat yang bercampur dengan sengau napas yang mengeluarkan asap seperti naga yang kelelahan. Lelaki itu menyimpan mata yang aneh. Mata yang selalu murung meski urat-urat di sekitar mulutnya tertarik ke atas untuk mengukir sepenggal tawa. Mata itu membutuhkan kemampuan ekstra jenius untuk mengurai satu per satu sel-sel makna di dalamnya. Aku melihat Siwa sedang tidak menari di mata itu. Mata yang marah. Mata yang diam. Mata itu membutuhkan istirahat dari pertanyaan.
”Aku belum pernah ke tempat ini.”
”Aku juga. Eh tapi orangtua kamu tinggal di kota itu kan?”

Percakapan biasa dari sebuah pertemuan tampak biasa. Kami tidak begitu mengenal satu sama lain pada awalnya. Tapi aku merasa lelaki itu telah ada dalam tubuhku beratus-ratus tahun yang lalu. Aku tahu sekali pertemuan itu akan terjadi dan entah kenapa aku percaya sejak awal bahwa dia selalu mencariku selama ini. Mata itu bicara. Mata itu merindukan kedatanganku. Mata itu tertawa memandangku.
”Kamu seperti orang patah hati deh…”
” Memang. Kamu juga seperti orang marah…”
”Memang. Jadi kita sama- sama orang cacat neh?”
”Cacat?”
” Iya, cacat emosi.”

Hujan sering turun dalam di gelap atau di pagi dengan kabut menghebat. Kami bicara banyak dalam kata, tapi juga kami bicara banyak antara mata. Kami sering tertawa melihat hujan yang menari seperti tarian Siwa. Kami melihat hujan yang riang. Hujan yang tertawa. Aku sangat suka hujan karena lelaki itu selalu tertawa saat hujan. Kami bermain air seperti kanak-kanak yang melihat dewi rembulan. Tangan kami menengadah ke langit sambil tubuh kami berputar mengikuti irama hujan. Kami menyebutnya tarian hujan dan aku memanggil lelaki itu si Penari Hujan. Aku dan Penari Hujan pun bercinta di bawah hujan.
” Hujan itu indah.”
” Kupu-kupu juga indah, kamu tahu kan aku suka kupu-kupu?”
” Hujan itu ajaib.”
” Cinta juga ajaib.”
” Hujan itu tarian semesta.”
” Kamu hadiah semesta.”
” Aku mencintaimu…”

Cinta itu seperti hujan. Sering meruah tiba-tiba. Menyisakan warna-warna di langit bernama pelangi. Penari Hujan sering berdiri di depan pintu menatap hujan. Bibirnya terkatup rapat. Mata kecilnya berkejap-kejap menghalau air yang mendesak keluar. Aneh, mengapa tidak ditumpahkan saja air di matanya sehingga berbaur bersama air hujan yang dicintainya itu? Mata itu ketakutan akan kesendirian. Sunyi yang mengentak dan merongga ke sudut hitam hatinya. Sunyi itu dia sebut hantu. Ah, bukankan hantu itu hanya ada di kepala Sayangku? Penari Hujan takut hantu bernama Sunyi.
”Perempuan, kamu mencintaiku?”
” Mengapa kamu tanya itu? Kita sering menari bersama hujan kan?”
”Kamu mencintaiku?”
” Seperti katamu, hujan dan kamu adalah cinta.”
”Cinta… Sejatikah cintamu?”
”Pertanyaan yang aneh. Cinta sejati, cinta murni, Cinta palsu, Cinta bohong-bohongan? Apa bedanya?”

Selalu pertanyaan tentang cinta tidak pernah selesai. Semua selalu mencari dan bertanya tentang cinta sejati. Adakah cinta sejati itu? Ah, Penari Hujan cinta bagiku selalu sejati dan pertama. Karena setiap cinta yang kubuat selalu satu-satunya dan pertama kali kuberikan ke lelaki yang kujatuhcintai. Satu cinta dan cinta lainnya tidak pernah sama. Mungkin mirip-mirip tapi tidak ada satu pun yang sama persis. Cinta yang kupunya bagiku selalu adi busana, cinta yang dibuat tangan oleh perancangnya. Bukan cinta pakaian jadi buatan pabrik konveksi. Massal dan seragam. Cinta itu selalu sejati karena tidak pernah dirancang kapan jatuhnya dan kapan hilangnya. Aku selalu merenda cintaku dengan hati dan jiwaku untuk semua lelaki yang beruntung membuatku mau merenda cinta itu. Cinta untukku selalu menyanyikan keindahan, jika ada tangis dan air mata itu hanya para ego yang terluka. Egoku selalu terluka karena sekarang aku selalu menangis.
”Kamu mau tinggal bersamaku selamanya di sini?”
” …”
”Mengapa kamu diam?”
”Aku ingin mengejar asal pelangi itu. Mau ikut?”
”Kamu tidak mencintaiku? Mengapa ingin pergi?”
”Mengejar pelangi dan cintaku tidak ada hubungannya.”
”Tapi kamu akan meninggalkanku.”
”Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu sudah ada dalam hatiku, dalam tubuhku.”
”Kamu jahat. Kamu akan pergi meninggalkanku.”
”Maksudmu kamu mau tubuhku selalu ada bersamamu? Mana yang kamu inginkan dariku: tubuh ini bersamamu atau hatiku bersamamu?”
”Huh, kamu lebih mencintai negeri pelangimu daripada aku”

Lelaki itu tidak pernah tahu, aku hidup dari pecahan-pecahan puzzle mimpiku. Udara setiap pagi yang kuhirup mengembuskan satu puzzle baru yang harus kutata agar menjadi mimpi utuh. Mungkin mimpi itu tidak akan pernah menjadi kenyataan tapi dengan membuat keping-keping puzzle paling tidak aku punya semangat menyusunnya. Kamu tidak pernah mengerti di setiap keping puzzle itu ada kamu, Sayangku. Tidakkah itu cukup bagimu? Kita sudah ada sejak beratus tahun lalu dan apa yang kita punya itu tidak akan pernah hilang dan mati. Selalu ada di tempatnya. Selalu ada di sana.
”Datanglah lebaran nanti, aku ingin mengenalkanmu ke keluargaku. Aku ingin menikahimu.”
”Haruskah?”
”Bukankah kamu mencintaiku. Kamu bilang kamu mau jadi istriku. Gimana sih?”
”Aku kan sudah bilang aku ingin ke negeri pelangi dulu. Bukankah kita sudah bicarakan hal ini?”
”Aku benar-benar ingin kamu datang Lebaran nanti. Aku tunggu kamu. Ibuku sayang kamu”
”Aku juga sayang ibumu”




Lelaki itu terus menunggu. Hingga dia tahu bahwa perempuan hujannya telah pergi ke Negeri Pelangi. Saat itu juga dia berhenti menari dan membenci hujan. Setiap hujan tiba dia selalu memaki langit yang memberi warna abu-abu yang pernah sangat dia suka. Air hujan membuat kaki dan tangannya membeku. Tak lagi mampu menarikan tarian semesta seperti ketika Tamino bertemu Pamina, sepasang kekasih di Magic Flute, opera terakhir Mozart. Derap kaki menari di atas bumi telah disimpannya, dengan satu warna merah di dada.

Waktu menyimpan misterinya sendiri.
Waktu seperti pendulum, yang selalu kembali ke tempat di mana kita mengayunkannya. Kita pun akan selalu bertemu di tempat di mana kita akan mulai

Dear Penari Hujan kekasihku…
Saat kamu membaca suratku, aku sudah tidak lagi di Negeri Pelangi. Ternyata Negeri Cahaya lebih memikatku. Negeri di mana waktu seolah berhenti berdetak. Waktu yang seperti bunyi jantung kita sendiri. Bunyi itu merenda mimpi, harapan dan juga cinta. Sungguh, kamu mungkin tidak akan pernah mengerti aku dan mungkin tidak akan pernah mengerti selama hidupmu tentang semua mimpiku. Tetapi kekasihku kamu harus mengerti bahwa dalam setiap langkahku dan napasku selalu ada tarian-tarian hujanmu. Tarian yang berdentam dengan irama terindah. Bunyi itu begitu merdu, para pemetik harpa di surga pun akan iri mendengarnya. Karena tarian hujanmu adalah gerak semesta yang berasal dari jiwamu. Kamu masih sering menari ketika hujan tiba bukan sayangku? Tarian hujan itu bukan untukku atau bukan untuk orang-orang yang kamu cintai. Tetapi tarian itu untuk dirimu sendiri. Kamu hidup dari tarian itu. Gerakkan kaki dan tanganmu lagi sayangku. Menarilah. Ikuti bunyi terindah dari hatimu. Kelak, pada satu hujan di satu senja, di mana langit begitu jingga dengan semburat keputihan, aku berjanji akan selalu datang. Jangan pernah bertanya lagi tentang cintaku. Karena cintaku itu seperti angin. Tidak ada warna dan bentuknya tetapi kamu selalu akan bisa merasakannya. Jaga dirimu selalu baik-baik sayangku. Hujan selalu musik terindah dalam tarian-tarian kita. Ada pelukan dan ciumanku dari tempat tersepi di dunia…di hatiku…
Selalu mencintaimu dengan hidupku
Perempuan Hujanmu

Surat itu diterimanya sehari setelah kelahiran anak pertamanya. Bayi perempuan yang cantik. Perempuan kecil itu lahir di sebuah hujan yang aneh di akhir bulan Juli. Hujan seperti tanpa henti. Hujan itu seperti pukulan-pukulan tabla dan sitar para pemusik Siwa ketika dia mulai menggerakkan tangan dan kakinya di atas semesta. Lelaki sejenak ragu. Tetapi tangan dan kakinya seperti tanpa tuan terus bergerak. Tanpa peduli teriakan istrinya dan tangis bayinya, lelaki itu berlari keluar. Ditengadahkannya kedua tangannya ke langit abu-abu dengan sedikit semburat putih. Air hujan sangat deras mengguyur bumi, bau tanah kering yang meranggas begitu kental ketika air itu menyentuhnya. Petir pun berkilat seperti suara perkusi para pemusik samba seolah tertawa riang menyambut kembalinya lelaki penyuka hujan itu. Bumi pun bersorak ketika kaki lelaki itu menjejakkan kembali di atas tubuhnya dan meliukkan kembali tarian-tarian semestanya.


Sebuah sore yang indah.
….
Perempuan Hujanku
Terima kasih untuk suratmu. Kamu benar, tarian hujan itu adalah hidupku. Aku begitu mencintai tarian itu lebih dari apa pun di dunia ini. Ketika anak perempuanku lahir, aku melihat matanya seperti matamu. Mata yang mampu membuatku kembali menari. Aku begitu bahagia bisa menari lagi. Hujan ternyata adalah diriku dan tarian adalah napasku. Perempuanku, aku akan selalu mengingat setiap langit memerah saat menjelang gelap. Senja selalu seperti bisikanmu di saat aku begitu lelah. Aku akan selalu tahu kamu mencintaiku setiap angin menerpa wajahku. Kamu benar, cinta itu selalu ada di sana, bersama waktu yang melahirkannya. Perempuanku, kamu harus janji selalu bahagia ya? Sungguh, aku berjanji akan selalu menari lagi. Mencintaimu dalam diamku
Lelaki Hujanmu


Kebahagiaan itu ternyata seperti sebuah ciuman. Akan begitu menyenangkan ketika kita membaginya.
Hujan dan lelaki itu adalah bahagia.

Seperti Angin Berlalu


dengan satu komentar
 
 
 
 
 
 
1 suara

Siapa yang meninggal??
“Barangkali seorang berdarah biru.”
“Belum pernah aku melihat orang melayat sebanyak ini.”
“Pastilah ia orang yang terhormat di negerinya.”
“Kukira begitu. Terlalu banyak dari antara mereka yang meneteskan air mata. Bahkan ada yang meratap dengan keras dari balik jendela mobilnya.”
“Kukira ia seorang Oriental yang disegani.”
Kedua bule penjaga rumah duka itu berdiri di balik kaca dan memerhatikan sosok tubuh yang terbaring di situ sejak dua hari yang lalu. Mereka kembali ke kantornya di ruang sebelah kamar mayat dan membuka daftar jenazah yang dibaringkan di rumah duka itu.
“Namanya asing bagi kita,” kata yang seorang,” dibawa ke tempat ini dua hari yang lalu.”
“Sejak itu kita menjadi repot,” sambung bule yang lain seakan-akan menggumam kepada dirinya sendiri. “Rombongan pelayat seperti tidak habis-habisnya dan tidak mengenal waktu.”
Bule yang memegang buku catatan itu menoleh sejenak kepada kawannya yang duduk di depannya, di seberang meja, kemudian ia menghidupkan tape yang mengumandangkan lagu pilu.
“Lagu itu,” kata kawannya, “terlalu sendu.”
“Biarlah. Ratap perjalanan bagi jiwa yang berlalu dan menunggu.”
“Menunggu?” tanya yang seorang.
“Ya. Kita di sini sedang menunggu. Hidup itu menunggu untuk menempuh sebuah perjalanan yang jauh, yang kita tak tahu ujungnya. Kemudian, berlalu.”
“Maksudmu? Apa itu berlalu?”
“Kita juga akan menyusul ke sana walau kita sekarang sedang menunggu. Kereta kehidupan membawa kita ke tempat yang tidak kita tahu. Kita hanya menjalaninya dan menunggu. Barangkali, yang menemani kita dalam perjalanan itu hanyalah segelintir orang. Barangkali yang melayat kita hanya kerabat dekat kita, itu pun kalau mereka tidak berada di tempat yang jauh.”
“Parodi upacara berlangsung dengan seorang pendeta berjubah hitam dan petugas makam, kawan-kawan kita dengan diam-diam menurunkan kita ke liang lahat. Di atasnya hanya sebuah nama, penanggalan. Itu saja. Tidak pula ada gundukan tanah. Tiada lagu duka. Tanpa air mata. Kita tidak bakal seperti orang di sebelah. Lihat, rombongan mereka sudah tiba.”
Kedua-duanya melihat lewat pintu kantor yang terbuka. Deretan kendaraan dan jendela kaca mobil yang terbuka, kepala yang melongok dan bisik-bisik yang tidak dipahami mereka. Deretan mobil itu bergerak perlahan, cukup panjang. Satu demi satu berlalu dan deretan panjang sedang menunggu. Mereka menyaksikan tubuh yang terbaring kaku di dalam peti mati pohon oak yang kukuh, dialas kain putih, dengan pakaian jas hitam, di atas meja yang agak rendah dan dinding kaca yang penuh.
“Kapan akan dikuburkan?” tanya bule yang merunduk di balik meja, mencari sesuatu di lantai.
“Siang ini,” jawab pemegang buku catatan sambil menunjuk waktu dalam lorong baris buku.
“Di mana?”
“Garden Avenue. Tapi sebentar lagi mayatnya akan dibawa.”
“Ke mana?”
“Ke sebuah kapel, tidak jauh dari sini. Katanya, sudah ratusan pelayat menunggu di sana.”
“Ia orang saleh barangkali? Kau akan ke sana?”
“Kalau ada waktu, atau kalau kau mau menunggu di sini di luar jam tugasmu.”
“Sayang. Aku ada keperluan lain.”
“Kalau begitu, kita doakan saja.”
“Kau sering berdoa?”
“Kadang-kadang.”
“Juga untuk orang-orang mati yang diberangkatkan dari rumah duka ini? Begitu banyak setiap hari? Lalu, pernahkah kau merasa doamu dijawab?”
“Kuharap doaku meringankan duka kerabat dekatnya. Dijawab Tuhan? Entahlah. Kalau hatiku bergerak, tiap kali jenazah diangkut dari sini, aku berbisik dalam hati, kepada Tuhan, sebelum aku sendiri suatu hari kelak, mungkin kau antarkan ke tempat yang sana.”
Kawannya tersenyum. “Mungkin ia orang saleh. Baik juga berdoa untuknya sekalipun hanya dalam hati. Paling sedikit, untuk meneduhkan hati kita sendiri, saat menunggu seperti katamu tadi.”
“Kita siap atau tidak, kereta panjang sedang menunggu kita. Di terminal waktu. Waktu keberangkatan yang tidak kita tahu. Karcis sudah tersedia di sana. Tidak pernah habis. Kapan pun.”
Kedua bule itu berdiri di ambang pintu. Keduanya mengangguk kepada para pelayat yang perlahan berlalu.
Lagu-lagu melankolis dalam berbagai bahasa memenuhi ruang kapel. Kapel itu penuh dengan para pelayat dari berbagai suku bangsa. Orang-orang Asia mendominasi, sejumlah simpatisan orang kulit putih tersebar di antara mereka. Peti mayat yang terbuka dibaringkan dekat altar. Jenazah yang terkubur di dalamnya tampak tenang bagai orang yang sedang tidur. Wajah yang telah dirias untuk terakhir kalinya, setampan wajahnya ketika masih muda.
Hening seperti membeku ketika pendeta naik ke mimbar. Dengan suara yang dalam dan berat, ia menyapa hadirin yang turut berkabung. Menyampaikan salam dan doa sejahtera. Lalu ia mempersilakan koor menyanyikan sebuah lagu duka dan pengharapan. Semua mata memandang kepada anggota koor yang mengenakan jubah hitam. Orang-orang tersentak ketika kata amin yang panjang bergema. Orang-orang pun mengaminkan ketika anggota koor itu duduk kembali di kursi mereka.
Diam yang panjang. Pendeta menghela napas panjang sebelum mampu memulai khotbahnya.
“Saudara-saudaraku,” katanya memulai dengan suara berat dan dalam. “Hari ini kita berada di kapel ini untuk mengantarkan jenazah sahabat kita yang kita kasihi. Ia telah menempuh perjalanan yang panjang, hampir setengah abad. Sebuah perjalanan kebajikan, kemurahan, dan kasih sayang telah dilaluinya. Ia menghayati imannya di tengah-tengah pergumulan dan tetap setia sampai akhir kehidupan. Banyak sudah orang susah yang telah ditolongnya, banyak pembangunan rumah ibadah yang diwujudkannya. Ia contoh seorang anggota jemaat yang taat yang tidak mau membiarkan orang pulang dari rumahnya tanpa berkat, dengan tangan kosong. Kebaikan dan kebajikan yang dilakukannya sangat sesuai dengan imannya.”
“Kalau beberapa hari yang lalu ia tiba-tiba berlalu dari antara kita, itu di luar kehendaknya. Tentang kematian, hanya Tuhan yang mengetahui hari yang pasti. Bahkan burung pipit sekalipun tidak ada yang luput dari perhatian-Nya. Tidak ada penyakit yang kita tahu diidap almarhum ini yang membawanya ke rumah sakit. Kematiannya yang tiba-tiba amat mengejutkan kita. Ia tidak menyusahkan siapa-siapa. Ia tidak memberi pesan kepada kerabat dekatnya. Bahkan, tidak ada firasat tentang kepergian ini.”
“Kematian adalah sebuah misteri yang panjang, yang kusut, dan menakutkan. Tetapi kematian ini dapat juga menjadi jalan damai bagi yang bersangkutan karena ia telah menyelesaikan tugasnya di atas dunia yang fana ini. Kita tidak perlu selalu gelisah tentang kematian ini. Misteri atas misteri itu pernah juga diungkapkan oleh Yesus Kristus. Ia mati dan bangkit kembali. Ia berjanji akan kembali dan membangunkan orang yang tidur di dalam Dia, seperti sesaat mimpi di siang hari. Semuanya kelak akan menjadi pulih, dan hidup abadi di dalam Dia….”
Ia menghapus keringat yang muncul di dahinya. Tangannya menunjuk kepada seorang wanita yang berada di barisan koor. Perempuan itu langsung berdiri dan menyanyikan sebuah lagu “pengharapan akan kebangkitan” seorang diri-solo. Suaranya yang melengking mengetuk setiap pintu hati orang yang berada di tempat itu, membawa mereka jauh melayang, melayang jauh melewati langit yang biru. Membuai jauh, dan akhirnya menghempas kembali ke Bumi ketika suara itu berhenti menggema di ruang kapel itu.
Pendeta sekali lagi mengelap keringat yang mengalir di pipinya. Udara AC tampaknya tidak mampu meneduhkan gejolak duka di dalam dirinya. Kemudian ia membuka sebuah teks dari Kitab Suci dan membacakannya. Isinya, tentang pengharapan di balik kematian ini.
Baris demi baris dengan tertib orang bergerak mengelilingi peti jenazah, memberi penghormatan terakhir.
Sepintas lalu “Garden Avenue” tidak beda dengan kawasan lain. Yang membedakannya hanyalah pohon-pohonnya yang menjulang tinggi seperti tidak pernah mengenal mesin potong. Kawasan yang berhutan agak luas itu ternyata tertata rapi seperti sebuah taman. Ada jarak tertentu antara pohon yang satu dan yang lain. Rumput di bawahnya terawat dengan baik, tidak ada rumput liar. Jalan-jalan yang bertebaran di mana-mana terurus dengan baik. Kendaraan dapat parkir di sisi kanan jalan. Di bawah pohon yang rindang ada nisan di antara rumput, rata dengan tanah.
Ratusan kendaraan yang parkir memanjang di taman itu merupakan sebuah pemandangan yang luar biasa bagi orang bule, tetapi tidak bagi orang Oriental. Orang bule menyebut orang Asia dengan sebutan “Oriental” sementara orang Asia, khususnya yang berasal dari Indonesia, menyebut orang kulit putih “bule”. Barisan panjang para pelayat itu kemudian mengelilingi liang lahat yang menerima tubuh lelaki setengah baya yang diturunkan ke dalamnya.
Pendeta mengatakan, “Dari tanah kembali ke tanah, yang dari Tuhan kembali kepada Tuhan,” dan menjatuhkan tanah ke atas peti jenazah. Bunga-bunga kemudian ditaburkan para pelayat sebagai ucapan selamat jalan dan sampai “bertemu pada pagi yang cerah” suatu saat kelak.
Di atas sebuah mobil VW Combi, yang telah disulap seperti sebuah kamar pada bagian belakangnya, duduk tiga orang kulit berwarna alias Oriental, dalam perjalanan pulang dari pemakaman itu.
“Siapa sih yang dimakamkan?” tanya lelaki pertama.
“Kau tidak kenal orang itu? Mengapa kau melayatnya?”
“Tidak. Hanya karena simpati. Kawan seapartemenku mengenalnya, tetapi ia jarang menyebut-nyebut tentang dia.”
“Lelaki itu seorang yang kaya di Tanah Air kita. Ia kaya sekali. Ia menolong banyak orang, seperti yang dikatakan oleh pendeta tadi. Suatu saat, ia ditipu orang. Usahanya pailit. Ia meminjam ke sana ke mari untuk menutupi utangnya. Banyak orang yang membantunya, tetapi dengan bunga yang tinggi. Termasuk orang-orang yang dianggapnya pemimpin rohani. Pinjaman itu tidak bisa dikembalikan karena bunga yang tinggi itu. Bank menyita rumahnya. Setiap saat telepon berdering di rumahnya, dari orang yang menagih utang. Tidak ada lagi orang yang mau melihatnya. Ia pindah dari satu tempat ke tempat lain. Anak-anaknya meninggalkannya dan mengumumkan di surat kabar bahwa mereka tidak ada sangkut-paut dengan orangtua mereka. Dengan bantuan seorang sahabat yang masih bersimpati kepadanya, ia mengongkosinya, lari ke negeri ini….”
Lelaki ketiga berkata, “Ia buronan polisi.”
Lelaki pertama, “Hah? Mengapa?”
Lelaki ketiga, “Dilaporkan oleh kawan-kawan yang seiman dengannya.”
“Bukan oleh rekan bisnisnya?” tanya lelaki pertama.
“Bukan. Menurut mereka, hal seperti itu biasa dalam bisnis. Tetapi bagi kawan-kawannya seiman, itu risiko yang harus ditanggungnya. Uang mereka harus kembali! Mereka tidak peduli alasan yang lain. Orang berutang tidak masuk ke surga,” kata mereka.
“Utang? Bukankah kita semua orang yang beriman orang yang berutang? Karena itulah, Yesus datang ke dunia ini, menebus orang yang berutang?” kata lelaki pertama.
Lelaki kedua, “Menurut mereka ini soal uang, bukan soal agama. Kedua hal itu harus dipisahkan. Orang yang memiliki harta memikirkan hartanya, orang yang tidak punya apa-apa berharap kelak di surga memiliki segala-galanya.”
Orang ketiga, “Di sini ia tidak tenteram. Ada juga orang yang meminjamkan uang itu di antara pelayat, yang selalu mengejarnya, bahkan ke kuburan ini untuk mengetahui apakah benar-benar dialah yang mati itu. Mereka tidak memikirkan yang lain-lain, kecuali uang itu dan bunganya. Kalau tidak, pernah juga mereka mengungkapkan kalau tahu alamatnya, akan segera dilaporkan sebagai pendatang ilegal agar dikembalikan ke Tanah Air.”
“Siapa yang membawa ia ke rumah duka?” tanya lelaki pertama.
“Tetangga sebelahnya yang curiga karena apartemennya selalu tertutup dan polisi mengedornya. Ia telah meninggal di kursi. Visum dokter mengatakan kematiannya karena serangan jantung. Berita itu segera tersiar di antara teman sebangsa,” jawab orang ketiga.
Mobil Combi itu berhenti di depan apartemen mereka. Seminggu kemudian tidak seorang pun menyebut-nyebut nama lelaki itu lagi. Ia telah hilang bersama angin sepoi-sepoi di bawah pohon yang tinggi dan teduh. Jauh dari sanak keluarganya, jauh dari pusat kegalauan hatinya.
Kereta maut telah mengantarnya, bersama angin yang berlalu. *

Lonceng


dengan 3 komentar
 
 
 
 
 
 
1 suara

Pulang dari rantau tanpa harta adalah semacam aib. Tanpa keluarga adalah hidup yang sia-sia. Keluarga mana yang mau mengaku? Semua mata orang kampung memandang dengan curiga. Lelaki tua ini, apa yang dikehendakinya? Siapa dia sebenarnya? Hanya dengan sebuah koper kecil, ia melenggang masuk desa dan mampir di warung menanyakan seseorang, ya, nama-nama seseorang. Banyak nama yang disebutkan, tetapi orang-orang yang di warung geleng kepala, tidak kenal. ”Tanya saja kepada kepala desa,” kata pemilik warung itu, seorang perempuan usia kira-kira tiga puluh lima tahun.
Lelaki tua yang nyaris berusia enam puluh tahun itu, walaupun rambutnya belum penuh uban, berjalan menuju desa di atas bukit. Belum beberapa langkah ia berjalan, seseorang berseru dari dalam warung, ”He, bayar dulu!”
”Lho, saya toh tidak makan apa-apa,” kata lelaki tua itu sambil menoleh ke belakang. Melangkah kembali ke warung itu.
”Kalau Bapak dari desa ini, pulang dari rantau pula, mampir di warung ini, ya, Bapak wajib dong mentraktir kita semua yang ada di sini,” kata seseorang yang kemudian mereguk minuman yang berbuih dari gelasnya.
”Oh, ya,” jawab lelaki tua sambil merogoh kantongnya. ”Berapa semua?”
Pemilik warung menyebut jumlah harga makanan dan minuman yang dimakan lima orang yang duduk di warung itu. Lelaki tua itu membayarnya semua.
”Nah, begitu dong. Itu baru namanya orang rantau!” celetuk seorang anak muda. ”Terima kasih,” kata mereka sambil terus mereguk cairan berbuih, putih, dari gelas.
Hari masih siang ketika ia tiba di Desa Bukit, begitu nama desa yang terletak di atas bukit itu. Kepala desa yang ditemuinya, kebetulan baru saja pulang dari kota yang tidak jauh dari bukit itu. Usianya sekitar empat puluhan.
Lelaki tua memperkenalkan diri, bahwa ia dahulu lahir dan tinggal di desa ini. Meninggalkan desa ini ketika usia dua belas tahun dan baru sekali ini pulang kampung. Ia menyebutkan nama-nama keluarganya, ladang dan rumah orangtuanya, dan nama tetangga yang pernah tinggal di dekat rumah mereka. Lama ia bertutur tentang kampung dan peristiwa masa kecil yang pernah dialaminya, sekadar meyakinkan kepala desa bahwa dia memang orang sini. Betapapun, ia menyadari bahwa logatnya asing bagi penduduk desa ini, terlalu lembut.
Kepala desa lebih banyak mendengar. Sebelum ia memberi komentar, seorang ibu dengan kapur sirih di tangan, sambil mengunyah sesuatu, muncul di pintu. Rupanya dari kamar sebelah ia mendengar percakapan mereka.
”Ibu saya,” kata kepala desa.
Lelaki tua itu mengulurkan tangan dan menyebut nama kecilnya. Ibu yang sudah berambut putih semua menatapnya dengan tajam. Ia memegang dahinya yang sudah mengerut, mencoba mengingat-ingat masa lalu. ”Dari ceritamu,” kata ibu berambut putih itu, ”aku mengingat sesuatu. Masa lalu. Sebagian dari mereka yang kau ceritakan sudah berlalu, sebagian lagi sudah pergi ke rantau. Kaukah salah satu dari mereka itu? Coba sebut namamu sekali lagi, pendengaranku kurang baik.”
”Namaku Barita.”
Hening sejenak. Kepala desa mengamati wajah ibunya, silih berganti dengan wajah lelaki tua.
”Ya, ya. Aku ingat. Ayahmu si anu, bukan?”
”Ya,” jawab Barita, lelaki tua itu.
”Ayah dan ibumu sudah tidak ada. Lama mereka tidak mendengar berita darimu. Saudara-saudaramu yang lain menyusul mereka, dan katanya, ada yang seorang lagi, adikmu, pergi entah ke mana. Merantau ke seberang lautan. Setelah menjual tanah kalian. Ya, ya, aku ingat kau. Masa sulit waktu itu, masa gerilya. Banyak anak muda yang hilang jejaknya, entah di mana kubur mereka. Dan kau, seorang dari antaranya. Aku ingat, ayahmu sering menyebut-nyebut namamu, nama yang terekam dalam lubuk hatinya, sampai kepada kematian yang menimpanya…”
Tutur nenek berambut putih itu meluncur begitu saja. Kepala desa, anaknya, semakin larut dalam kisah masa lalu itu. Ada bayang-bayang air mata di pelupuk mata lelaki tua yang duduk di hadapannya.
”Lalu, kau mau apa Barita?”
”Aku mau tinggal di desa ini. Menghabiskan masa tua,” jawabnya pelahan.
”Dengan siapa?” tanya nenek tua, ibu kepala desa itu.
”Sendiri. Tak punya keluarga lagi.”
”Sendiri,” nenek tua itu mengulangi dengan suara lemah. ”Tanahmu?”
”Aku akan menebusnya,” jawab Barita.
”Harus ada saksi, Pak,” kata kepala desa. ”Selain bukti bahwa Bapak ahli waris.”
”Semua sudah berlalu, Nak. Tinggal aku saksi hidup. Biar ibu yang menjadi saksi.”
Barita sangat berterima kasih. Masih ada orang yang berbaik hati kepadanya. Atas bantuan kepala desa, ia menebus sebidang tanah, ladang peninggalan orangtuanya.
Sebuah rumah di hari tuakah? Tak lebih dari sebuah pondok yang reyot di tengah ladang itu. Tapi ia masih melihat perapian, tempat ibunya memasak. Sudut rumah bagian barat tempat dia berbaring dahulu. Di situlah ia dilahirkan. Itu yang penting. Pondok yang reyot itu bagian dari hidupnya. Ia memerlukan waktu untuk membersihkan kuburan keluarga di batas ladang. Ada nisan bertuliskan nama ayahnya, sedangkan kubur yang lain tak bernama, batu-batu berserakan di atasnya.
Sebuah gereja tua masih berdiri di atas bukit, tidak begitu jauh dari pondok lelaki itu. Dulu, ia rajin belajar nyanyi di sana. Berdoa dalam kebaktian yang khusyuk. Dan kini, ia kembali ke sana. Tidak satu wajah pun yang dikenalinya. Minggu pertama, orang-orang bertanya tentang dia. Sesudah itu, tidak seorang pun yang memedulikannya. Kalau berjumpa di jalan, orang- orang melihatnya sekilas, kemudian berlalu tanpa membalas sapaan. Hanya anak-anak SD yang suka mampir ke pondoknya yang reyot. Barangkali anak-anak itu mendengar dari orangtua mereka bahwa lelaki tua yang baru pulang dari rantau itu lama tinggal di seberang. Mereka ingin mendengarkan kisah-kisah dari seberang. Dan Barita, senang bercerita. Banyak cerita dari berbagai kota Pulau Jawa yang diceritakannya. Kisah-kisah menarik dari adat-istiadat suku bangsa yang hidup di Pulau Jawa. Sekali, anak- anak terkejut melihat sebuah sedan parkir di samping gereja tua. Seorang lelaki diikuti lelaki lain, ia belakang sedang menuju tempat mereka yang sedang mendengar kisah dari kakek Barita.
”Sebentar, anak-anak. Ada tamu datang,” katanya sambil berdiri dan menyongsong kedua orang itu. Mereka segera berpelukan.
”Bagaimana kau tahu aku di sini?” tanya Barita dalam bahasa Jawa.
”Cerita selintas dari kepala desa, tentang seorang lelaki tua yang pulang dari perantauan, dan kini tinggal di sini.”
”Kau cerita siapa aku?”
”Tidak! Aku ingin lihat sendiri dan berjumpa denganmu. Ajaib, kau ada di sini!”
”Itulah kehidupan.”
”Kau baik-baik saja?”
”Ya.”
”Syukurlah.”
Kurang lebih setengah jam mereka berbincang-bincang di halaman rumah, dalam bahasa Jawa, sehingga anak-anak terbengong-bengong.
Menanam ubi kayu hanya sekali. Sesudah itu ia tumbuh sendiri. Tidak merepotkan. Karena itu, ia mau menambah kegiatan dari waktu ke waktu. Ia melamar menjadi koster gereja. Penatua jemaat agak terkejut, tapi tidak lama kemudian mereka menerima lamaran itu, tanpa upah. Barita mengatakan tidak apa-apa. Hanya ada sebuah permohonannya, ingin menghidupkan kembali lonceng gereja dan membunyikannya setiap jam, dari pukul enam pagi sampai pukul enam petang. Pengurus gereja setuju dengan komentar, ”Tapi itu sudah karatan. Puluhan tahun tidak dibunyikan.”
”Tidak apa-apa. Akan saya bersihkan.”
Dan lonceng gereja di bukit berdentang setiap jam. Setiap pukulan menunjuk kepada jam. Dua belas kali berarti pukul dua belas. Satu kali berarti pukul satu. Dan itu telah berjalan enam bulan.
Suatu hari, seorang anak yang suka mendengar cerita Barita, bersama ayahnya duduk di dangau di kebun, di lembah. Mereka hendak menyantap makanan siang ketika mendengar sipongang lonceng gereja. Mereka menghitung dentangan itu, yang memantul dengan jelas, gema di lembah. ”Kau menghitung?” tanya sang ayah kepada anaknya. ”Ya,” jawab anaknya. ”Berapa kali?” tanya ayahnya. ”Tiga belas kali dan disusul dentangan kecil.”
Anak itu berlari ke atas bukit. Ia ingin tahu apa yang terjadi. Sesampai di gereja itu, ia melihat telah banyak juga orang berkerumun. Mereka menggotong tubuh lelaki tua menuruni bukit dan menaikkan ke atas mobil terbuka.
Tiba di rumah sakit, perawat memeriksa denyut jantungnya. Tiada.
Tidak banyak orang yang menunggui jenazahnya di pondok yang reyot itu. Lazimnya, sebelum upacara penguburan, banyak orang yang menunggui. Beberapa orang pengurus gereja membuat peti dan memasukkan tubuh yang sudah kaku itu ke dalamnya. Upacara pemakaman akan segera dilakukan. Anak-anak banyak yang hadir, beberapa orang tua dan orang muda. Upacara singkat diadakan di halaman. Sebelum jenazah diusung ke pekuburan keluarga, tampak ada beberapa bus yang berhenti dekat gereja. Berpuluh-puluh orang berpakaian seragam kantor dan satu pasukan tentara dengan sikap militer berbaris menuju pondok reyot itu. Orang-orang terkejut ketika bupati berjalan di depan diikuti sepasukan tentara yang membawa sebuah potret berbingkai. Bupati berbicara dengan penatua jemaat dan kemudian menceritakan riwayat almarhum Barita di depan khalayak.
”Saudara-saudara sekalian.
Hari ini kita memberangkatkan seorang prajurit pejuang bangsa. Prajurit yang telah mempersembahkan seluruh jiwa raganya untuk nusa dan bangsa. Almarhum Barita mengembuskan napas terakhir kemarin. Telah kutelepon anaknya di Amerika, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka tidak bisa hadir hari ini. Pak Barita tidak mau ikut anaknya ke Amerika karena ia telah berjuang untuk negara ini dan ingin mati di sini, di kampung halamannya, di sisi ayah bundanya dan kerabat dekatnya.
Sauara-saudara, rakyatku di Desa Bukit,
Kalian harus berbahagia karena seorang pejuang lahir dari desa ini, walaupun ia berjuang di palagan Ambarawa dan sekitarnya. Ia komandanku, saudara- saudara… Seorang komandan yang tidak pernah gentar dan selalu berada di garis depan. Dalam sebuah pertempuran, sebutir peluru bersarang di dadanya. Dokter mengatakan bahwa peluru itu tidak dapat dikeluarkan tanpa membahayakan nyawanya. Ia kembali sehat, dengan peluru di dada. Ia pensiun dari kemiliteran dengan pangkat kolonel. Beberapa waktu yang lalu, ia menitipkan surat-surat penghargaan pemerintah yang diberikan kepadanya. Dan hari ini, kita akan makamkan dia sesuai dengan permintaannya, di makam keluarga. Ia menampik dimakamkan di makam pahlawan. Ia amat mengasihi desa ini.
”Kolonel Barita, terima kasih atas perjuanganmu…”
Bupati menghapus air mata dari pipinya. Ia mendekatkan wajah ke peti dan kemudian undur ketika prajurit membungkus peti itu dengan bendera. Tembakan penghormatan terakhir bergema di udara dari laras senjata prajurit, suara tembakan itu bergema kembali di lembah.
Angin malam yang dingin menyentuh nisan almarhum

Kamis, 04 Oktober 2012

Inilah Para Pelaku Asmara Maya

para pecinta jejaring sosial/dunia maya

Inilah Para Pelaku Asmara Maya

rakizblank | 25 September 2012 | 12:17 Dibaca: 423   Komentar: 39  

Sebagai pengakses rutin internet dan bergabung dibanyak komunitas maya,saya sudah teramat sering mendengar curhatan,kisah dan pengakuan para pelaku asmara dunia virtual.Percaya atau tidak,75% dari jalinan itu berakhir tidak menyenangkan.Tentu saja ini bukan hitungan yang sebenarnya.Tapi setidaknya itulah hasil pengamatan saya bertahun-tahun.
Jika anda mengatakan bahwa ada asmara maya yang berujung pernikahan nan bahagia,itu benar.Tapi percayalah itu hanya sedikit.Mungkin sangat sedikit sekali.Sisanya,hanya nafsu sesaat.
Dan inilah tipe-tipe pelaku asmara maya ,versi saya tentunya.
1.Cuman Iseng
Iseng identik dengan sesuatu yang spontan.Mencoba sesuatu tanpa tujuan.Dalam asmara maya,alasannya cuman ingin tau dan merasakan.Terkadang niat iseng ini berakhir tidak menyenangkan ketika orang yang diajak berasmara malah menyikapinya dengan serius.Ketika pasangan mayanya mulai ingin mengetahui jati dirinya,si iseng ini akan mundur teratur dan ‘cling!!!’,menghilang.
2.Nggak Laku Didunia Nyata
Ini tipe kedua.Agak serem ya tipe yang ini.Tapi jangan khawatir,anda tidak sendiri kok.Ada banyak yang seperti ini termasuk saya.Bedanya saya sama-sama tidak laku didua dunia ini.Menyedihkan.
*nyari tisu tapi tisunya habis…
Ya,tipe ini biasanya agak serius.Terjun kedunia maya memabawa misi pencarian cinta.Kenapa saya bilang agak serius.Karena terkadang yang mereka cari bukanlah orang senasib.Banyak yang terjebak menjadi orang lain atau mengaku sebagai orang lain.Mendekati orang-orang yang berparas cantik dan tampan.Dan ketika segalanya mulai serius,dia akan menyesal dan dihantui oleh wajah aslinya sendiri.Dan pada akhirnya ini akan berantakan.Coba kalau berani tampil apa adanya.Mungkin akan ada perbedaan.Dan bisa ditebak orang dengan tipe ini akan ‘cling!!’,Menghilang.
3.Kepribadian Ganda
Tidak semua orang bisa menjadi apa yang diinginkan pasangannya.Apa yang terjadi jika seorang cewek yang mendapati cowoknya sedang creambath disalon.Atau yang lebih ekstrim,saat minta dijemput,sicowok berhalangan karena lagi arisan sama ibu-ibu satu komplek.Maka akan ada percakapan telpon seperti ini :
Cewek :”Sayang,jemput aku dong”
Cowok : “Aduhhh..,nggak bisa say,aku lagi arisan”
Cewek : “WHATTT???,ARISAN????”
Cowok : “Iya say,nanti ibu RT akan lelang panci gambar spongebob lohhh.. katanya sih warna biru.. tapi aku berharap warnanya pink”
Cewek : *manjat tower PLN*

Ya itu hanya contoh kalau didunia nyata tidak ada yang sempurna seperti mau kita.Berbeda dengan dunia maya,semua orang bisa menjadi terlihat sempurna.Semua orang bisa berpura-pura menjadi baik.Tidak ada pembuktian didunia maya.Hanya rasa percaya yang dapat diandalkan.Seseorang bisa terlihat sangat penyayang dan perhatian.Tapi pada kenyataannya dia pelaku KDRT didunia nyata.Atau seseorang mengaku mapan dan tinggal diluar negeri padahal dia hanya anak SMP yang baru ketagihan internet.Ujung-ujungnya akan sama.Ketika identitasnya mulai terungkap,tipe ini akan ‘cling!!’,menghilang.
4.Balas Dendam
Jangan heran kalau ada cewek cantik mau menjalin asmara didunia maya.Bukan,itu bukan foto atau identitas palsu.Dia benar-benar cantik.Sayangnya misi yang diusung agak horor yaitu balas dendam.Seorang wanita yang berkali-kali disakiti pria didunia nyata bisa saja melampiaskan dendamnya didunia maya.Targetnya jelas mematahkan hati pria sebanyak-banyaknya.Memberi harapan untuk kemudian dikandaskan dibabak akhir.Setelah puas,dia akan ‘cling!!’,menghilang.
5.Menyelam Sambil Minum Air
Ini adalah tipe yang termasuk berbahaya.Tujuannya adalah mengeruk keuntungan materi.Biasanya pelaku tipe ini berwajah tampan dan cantik.Mencari seseorang yang berharta didunia maya.Setelah tercapai hubungan yang serius,dia mulai memeras secara halus.Mulai dari minta pulsa sampai minta dikirimkan uang dalam jumlah yang besar.Alasannya banyak.Bisa orang tuanya sakit keras atau dia sedang ditimpa kemalangan.Setelah semuanya mulai terungkap,tipe ini akan ‘cling!!!’,menghilang.
6.Pelarian
Pelarian yang dimaksud adalah lari dari kekacauan kehidupan asmara sehari-hari.Bisa yang tengah berpacaran,dan bisa juga yang telah menikah.Semua berawal dari tidak nyaman dan tidak puas.Niat untuk mencari hiburan didunia maya berubah menjadi menjalin cinta lain tatkala seseorang disana mulai menggoda.Berangkat dari kekalutan,orang seperti ini gampang tergoda.Dalam tingkat yang lebih lanjut,akan ada pertemuan yang menegaskan perselingkuhan.
7.Penjahat Kelamin
Inilah tipe paling berbahaya.Levelnya sudah psikopat.Tipe yang biasanya pria ini tujuannya jelas mencari gadis-gadis untuk pelampiasan birahi.Targetnya adalah ABG yang lugu dan gampang diperdaya.Puncak kejahatanya adalah kasus-kasus perkosaan atau penculikan.Tidak jarang mereka menghabisi nyawa para korban setelah digagahi.
8.Tanpa Niat Dan Mengalir
Inilah bagian terbaiknya.Cinta yang berawal dari tidak adanya niatan akan cinta itu sendiri.Sesuatu yang datang dari keterbukaan dan kejujuran.Kita cenderung akan lebih jujur jika tidak ada rasa cinta pada seseorang.Seiring waktu berjalan,timbulah rasa nyaman.Rasa yang menerima semua kekurangan.Semua berjalan baik hingga keduanya menjadikan semua ini nyata dalam sebuah pertemuan.Ada perasaan yang kemudian timbul disuatu malam setelah pertama kali menatap langsung wajahnya,mendengar kata-kata dari mulutnya.Dan pada akhirnya,dunia maya yang liar ini berhasil mempertemukan dua orang yang memilih cinta sebagai sesuatu yang hadir dalam realita.Bukan sebatas layar atau keyboard yang bisa mengetik sejuta kata ketidak pastian.
Itulah beberapa tipe pelaku dan tujuan seseorang menjalin asmara maya.Cinta tidak peduli dia ada didunia yang mana.Dia bisa datang dari mana saja.Cinta datang dengan kemasan yang selalu sama.Ketika membuka bungkusnya, barulah kita bertanya-tanya benarkah ini cinta.Jawabannya hanya dua.Iya atau tidak.

Cinta di Dunia Maya Realita Atau Fatamorgana

ketika kita menghadapi problem kronis, kita akan cenderung menutupinya dan berdusta terhadap diri sendiri. Dalam kesendirian mungkin kita sering mengeluh karena tidak ada orang yang bisa kita jadikan teman curhat. Setiap orang yang tidak bisa mengadukan dan mencurahkan problemnya pada orang yang kredibel mungkin akan menganggap hal itu sebagai musibah besar. Banyak orang yang lari ke internet dan mencoba mencurahkan problem mereka.

Sekarang kita dihadapkan pada dilema besar yang tidak ada orang yang bisa menggambarkan bentuk dan kesudahannya. Saya hanya ingin menjelaskan sedikit tentang hakikat dunia maya. Perlu Anda ketahui bahwa yang kita rasakan di dunia maya sangat berbeda dengan yang kita rasakan di dunia nyata. Untuk pindah dari dunia maya ke dunia nyata memerlukan pertimbangan yang matang dan kesiapan mental yang cukup.

mohon maaf bila saya mengatakan bahwa mayoritas kita tidak mengetahui – hingga sekarang – hakikat internet, seperti kendala dan resiko yang akan dihadapi ketika memasukinya. Sama sekali tidak terbersit dalam hati mereka tentang hal-hal seperti ini ketika memasuki dunia maya.

Contohnya adalah Anda, yang mengatakan, “Kami hanya chatting dan tidak ngobrol lewat telepon.” Chatting di internet sangatlah berbeda dengan ngobrol di telepon. Sangat jauh berbeda antara berkomunikasi di dunia maya dengan berkomunikasi di dunia nyata. Chatting adalah dunia maya dan kita tidak tahu keinginan yang sebenarnya dari teman komunikasi kita, sedangkan telepon berada di dunia nyata. Sekalipun dalam telepon ada beberapa hal yang belum jelas -karena kita hanya mendengar suara- tetapi dia menggambarkan sesuatu yang nyata. Adapun internet, adalah personil-personil yang hanya mengatakan tentang diri mereka. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa mereka laki-laki, padahal mereka perempuan. Mungkin pula mereka akan mengatakan bahwa mereka berada di Amerika, padahal mereka berada di Afrika Selatan. Akan terkesan berbelit-belit bila saya menjelaskan hal ini lebih detail.

“Jika Anda benar-benar ingin serius dengannya dan ingin melangkah bersama dalam dunia nyata, maka mintalah informasi tentang keluarganya di Suriah. Katakan padanya agar dia memberitahu keluarganya tentang hubungan kalian dan Anda tidak akan menemuinya di Suriah sampai dia memberitahukan tentang keluarganya secara mendetail. Katakan padanya dengan tegas bahwa jika dia benar-benar ingin bertemu maka itu harus diketahui keluarga kalian. Katakan padanya bahwa pertemuan tersebut bukan suatu kepastian, tetapi baru permulaan untuk menentukan langkah yang akan diambil; berlanjut atau tidak. Jika dia mau memenuhi usul anda dan bertemu dengan sepengetahuan
pihak keluarganya, maka Anda boleh mempercayainya. Namun jika dia tidak
mau memenuhi hal tersebut, maka jangan melanjutkan hubungan dan jangan
sekali-kali menemuinya, karena itu akan sangat berbahaya bagi Anda.”

Arti Cinta dalam Maya


  | 17 March 2012 | 07:01 Dibaca: 519   Komentar: 277  
google
"Seperti benar-benar putih" Illustrasi: google
Sepertinya mengasyikkan. Semua bisa menjadi semua. Siapa mungkin menjadi siapa. Namun apalah artinya bila semua ini hanyalah semu semata. Apa yang sesungguhnya dicari?!
Dunia maya penuh dengan pesona dan daya tarik. Sangat beragam dan sangat berwarna. Tidak pernah ada kata habis ataupun sudah di dalamnya. Selalu saja ada yang baru dan baru. Bahkan yang lama pun bisa menjadi baru. Penuh dengan cinta dan kehangatan. Cinta dalam maya.
Banyak perempuan dan banyak pria berkeluh kesah. Bercerita tentang penebar cinta dan pencari cinta.
Perempuan : “Kenapa sampai saya diperlakukan seperti itu? Apa maksudnya?”
Pria : “Apa yang telah saya lakukan?!”
Perempuan : “Menawarkan cinta dan memberikan cinta namun lenyap tanpa bekas.”
Pria : “Mereka yang meminta dan mengejar.”
Perempuan : “Cerita, ajakan, rayuan, dan teror terus datang tanpa ada batas waktu.”
Pria : “Tidak pernah ada kata menyerah walaupun sudah tahu.”
Perempuan : “Tidak bertanggung jawab.”
Pria : “Bikin kesal dan marah. Sekalian saja biar kesal dan marah juga. Biar kabur.”
Banyak perempuan dan banyak pria lain bercerita. Berkeluh kesah tentang penebar dan pencari cinta juga.
Perempuan : “Mana ada macan menolak diberi daging segar.”
Pria : “Silahkan memilih.”
Perempuan : “Kenapa diladeni?!”
Pria : “Percaya adalah inti dari semuanya. Niat baik tidak boleh?!”
Perempuan : “Cobaan dan godaan selalu saja datang silih berganti.”
Pria ; “Mereka hanya ingin mengganggu dan merusak saja.”
Perempuan : “Obsesive compulsive*!!! Benar jadi tidak benar.”
Pria : “Saya trauma. Gatal dan alergi dengan mereka semua.”
Kata-kata memang sungguh memabukkan. Bisa membuat mabuk semuanya. Apalagi bila kata itu tidak dipahami dengan baik dan benar. Tidak bisa menilai apa arti kata.
Kata juga berbeda dan sangat beragam. Yang menuliskan dan berucap. Yang menerima dan mendengar. Tidak selalu sama arti dan maksud. Cerdas , pintar, dan pengalaman tidak bisa dipungkiri. Cepat tanggap dan mampu menanggap juga keharusan.
Dunia maya memang bisa membuat semuanya menjadi lupa diri. Mimpi dan khayalan terasa benar-benar nyata. Tidak juga bisa dibuktikan. Maya tetap maya. Kepala bisa menjadi kaki dan kaki bisa menjadi kepala. Putar balik kiri kanan. Miring kiri miring kanan. Eksploitasi dan pemanfaatan jenis kelamin. Sedih, duka, hebat, kurang, seksi, jelek. Jebakan dan menjebak. Memancing dan dipancing. Semua bisa!!!
Menebar cinta tidak masalah bila berani menghadapinya. Masalah bila ternyata bukan menebar tetapi mencari. Mencari cinta itu yang berbahaya. Terpancing dan kemudian terjebak dalam angan semata bila tidak cukup matang dan berpengalaman dalam menghadapi semuanya. Faktor resiko diabaikan dan sangat berbahaya. Mental tidak boleh labil. Harus kokoh dan kuat dulu, baru bisa!!!
Kejujuran adalah yang utama. Jujur pada diri sendiri untuk mencari tahu siapa sebenarnya diri. Apa yang diinginkan? Apa yang dicari? Menjadi yang lain memang bisa saja dalam maya, namun dalam nyata semua itu tampak jelas. Mulut bisa berbusa dengan dusta namun mata tidak bisa berbohong. Kesenangan yang membuat sedih dan pahit adalah tidak pernah bisa dibenarkan.
Cinta dalam maya tidak seindah cinta dalam nyata. Penuh kepalsuan. Berani dan siapkah menghadapinya?! Ingat juga, nyata dan fakta serta kebenaran pasti akan terkuak. Waktu bisa bicara.
Tulisan ini adalah cinta saya untuk mereka yang mau dan berani berkata jujur pada diri sendiri dan juga jujur terhadap semua. Bila memang tidak mau dan tidak berani, anggap saja ini adalah sebuah pepesan kosong semata. Buang saja!!!
Kejujuran dan kesungguhan cinta tidak akan menghancurkan ataupun merusak. Tidak akan juga dihancurkan ataupun dirusak. Cinta yang sebenarnya adalah cinta yang sebenarnya.
Hargai diri sendiri dengan tidak mencoba menjadi yang lain. Jangan juga merendahkan diri sendiri hanya untuk mendapatkan cinta semu. Untuk apa, sih?! Bangga dan hormat pada diri sendiri, dong!!! Belajar dan teruslah belajar!!! Jangan sombong!!! 

Semoga semua mau jujur dalam dan dengan atas nama cinta yang sesungguhnya.

rakizblank   rakizblank

Ucapkan Kata Ini Untuk Dirimu & DIA


Kata Kata Bijak


Jika kamu SUKA aku.. KATAKAN.
Jika kamu KANGEN aku.. TUNJUKKAN.
Jika kamu CINTA aku.. BUKTIKAN

Aku itu tegar, sebab betapapun sedih dan marahnya aku.
tapi aku menunjukannya dengan selalu tersenyum, kalo aku masih suka padamu

Aku kuat, karena aku pernah lemah. Aku berani, karena aku pernah takut.
Aku bijaksana, karena aku pernah bodoh

Sayangku, ucapkanlah padaku kau mencintaiku satu kali saja,
lalu buktikanlah cintamu berkali kali, selamanya

Berhenti berfikir 'aku telah gagal' sekarang juga

Jika tuhan tidak mempersatukan kamu di dunia,
mugkin dia akan mempersatukan mu di akhirat nanti

3 hal yang tidak akan kembali dalam hidup :
KATA yang telah diucapkan
PERISTIWA yang telah dijalani dan
WAKTU yang telah pergi

Gagal itu bukan untuk disesali,tapi untuk dipelajari

Kita terluka agar kita dewasa dan gagal agar kita belajar,
sebab pelajaran hidup terbaik dipelajari melalui rasa sakit

Jika seseorang yang kamu cintai berubah, jangan salahkan dia.
Mungkin saja itu salahmu hingga dia jadi seperti itu

Hidup itu tentang membuat keputusan.. setelah diputuskan
janganlah pernah menyesalinya

Sometimes you have to just stop crying cause those tears aren't helping anything

Kadang-kadang Anda harus hanya berhenti menangis menyebabkan air mata tidak membantu apa-apa

Kita takut DITOLAK, ingin PERHATIAN,
mendambakan KASIH SAYANG dan memimpikan kekasih yang MENCINTAI selamanya

Kadang... aku membuang buang waktu pada orang yang tidak layak mendapat perhatianku

LEBIH BAIK SINGLE, DARIPADA BERSAMA ORANG YANG MENTALNYA MASIH SINGLE, KEKANAK KANAKAN

SINGLE ITU BERARTI TUHAN SAYANG SAMA KITA, KARENA MENGHINDARKAN KITA BERSAMA DENGAN ORANG YANG SALAH LAGI..

Cinta membuat waktu berlalu, waktu membuat cinta berlalu

Cinta kadang tidak untuk saling memiliki tapi cinta mampu memberi kenangan yg manis

Mencintaimu adalah impianku,dicintaimu adalah harapanku

Kesabaran mampu membawa kamu berada pada titik kesuksesan jauh di atas yg km bayagkan

Jika anda ingin berbuat jujur, gunakanlah hati kecil.
Sesungguhnya hati kecil tidak akan pernah berbohong

Aku tak mengatakan bahwa aku yang terbaik.
Yang aku tahu, aku melakukan yang terbaik agar menjadi yang terbaik

Jangan membuat janji saat kamu berada dalam perasaan yang sedih

Pria sejati bukan dia yg punya banyak wanita dlm hidupnya,
tp dia yg mampu menolak bnyk wanita hanya demi seorg wanita yg di cintainya

Setiap orang bisa mengatakan "Aku cinta kamu" tapi tidak semua bersungguh2.
Percayalah saat kamu merasakannya, bukan saat kamu mendengarnya

Jangan pernah mengambil keputusan saat kamu sedang marah,
terkadang keputusan yg km ambil itu adalah salah

Harta paling berharga yg pernah dtg kpd seorang pria adalah "hati seorang wanita"

Cinta sejati akan timbul saat tidak ada yg mencari imbalan dlm hubungan itu

Kamu terlalu memikirkan masalalumu
sehingga tidak melihat masa depan cerah yg sedang menantimu

Jika mencintainya, biarkan dia pergi jika dia milikmu,
dia akan kembali jika tidak, anggaplah dia tdk pernah ada

Jika kamu terlalu sibuk untuk menghakimi seseorang,
kamu tidak akan punya waktu untk mengasihinya

Surga itu ada ketika kita mampu membahagiakan org yg kita cintai dan kita sayang'

Jika tuhan tidak mempersatukan kamu di dunia.
mugkin dia akan mempersatukan mu di akhirat nanti

Perlukah merasa kecil dan malu dihina? Orang yang dihina itu sebenarnya memungut pahala cuma-cuma tanpa perlu bersusah payah.

Orang yang tak pernah mencicipi rasa pahit tidak akan mengenal rasa manis

Kita disini bukan untuk saling bersaing, tetapi untuk saling melengkapi

Cinta mengikuti apa kata hati, bukan apa kata kamu atau aku.

Saat ortu menentangmu,yang perlu kamu lakukan
bukanlah melawan tapi buktikan kalau kamu mampu

Lebih baik menjadi orang yg APA ADANYA
dari pada bersikap baik ke orang-lain karna ADA APANYA

Jika kamu sudah merasa capek untuk menunggu, cobalah mendapat kepastian darinya

Coba dech buat ngak liat orang itu pakek sebelah mata
Liat sisi baiknya juga jangan buruknya aja

Dunia memang penuh dengan penderirtaan.
jadi km juga harus penuh dengan antisipasi untuk menghadapinya

Tanpa maaf, hidup akan dikuasau lingkaran kebencian dan pembalasan dendam
yang tak akan pernah berakhir

Lebih baik kamu berusaha daripada tidak, sebab orang yang tidak berusaha tak akan pernah merasakan kebahagiaan

Setiap badai pasti berlalu dan aku akan tumbuh semakin kuat

Hati itu seperti ruangan, itulah sebabnya Tuhan selalu mengisi hidup ini dengan problem, untuk menguji siapa yang hatinya paling luas

Kita diberi dua tangan. Satu untuk membantu diri sendiri, satu untuk membantu orang lain.

Kamu bisa memilih ingin bahagia atau sedih, dan apa yg kamu pilih itulah yg akn km dapatkan

Hal yg paling sulit dlm rindu adalah, kamu merindukannya,
duduk disamping'nya, tp tidak bisa memilikinya

Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan

Single lebih baik daripada pacaran tapi nyakitin doank

Coba dech buat dikit aja menghargai org lain.
Seenggaknya buat org itu merasa bahwa dia msh di hargai.

datangnya di undang pergi nya di tangisi,itu lah cinta

Jangan berjanji bahwa km tidak akan mengecewakannya
tp berjanjilah bahwa km akan ttp bersamanya wlpun di kecewakan

Hidup kita tergantung dari PIKIRAN kita,
Jika pikiran kita BAIK maka baik pula HIDUP kita

Pengen nulis hidupku pakek pensil, yg bisa di hapus smua kisah2 sedihkku sama km


Single lebih baik daripada pacaran cuma nyari status doank

Sebuah hubungan membutuhkan dua hal.
Pertama, mencari persamaan.
Kedua, menghormati perbedaan

I only get jealous because I love you and I don't want anyone else to have you

Saya hanya cemburu karena aku mencintaimu dan saya tidak ingin orang lain memiliki kamu

Masa lalu adalah bagian dari hidup kita,jgn dipikirkan tapi jadikan pedoman untuk masa depan.

Cewe paling sulit jatuh cinta, tapi sekali jatuh cinta mereka akan sulit melupakannya.

Kita takut DITOLAK, ingin PERHATIAN, mendambakan KASIH SAYANG dan memimpikan kekasih yang MENCINTAI selamanya

Ketulusan mencintai adalah mampu menerima pasangan kita apa adanya dia

Jangan menghitung apa yg tlah hilang, karena masa lalu tak pernah kembali, tapi masa depan kadang bisa mengembalikan semua yg dulu hilang

Cinta itu bukan hanya tentang kebahagian tp tentang rasa sakit juga

cinta itu tentang bagaimana saling melengkapi bukan bagaimana saling menyakiti

Jgn terburu-buru dalam mengambil keputusan,
yg kamu sendiripun belum pasti dengan keputusan itu

Jangan menjadikan patah hati sebagai alasan bahwa kamu tidak ingin mengenal cinta lagi

Kebenaran n kebohongan itu seperti minyak n air, seberapa bnyak pun air kamu tuang, minyak selalu muncul ke permukaan

Saat kamu menagis di hadapannya itu berarti kamu telah mempercayainya untuk menjaga hatimu
Saat kamu takut akan kehilangannya, di saat itulah kamu telah mencintainya dengan tulus

Untuk mengetahui akhir, lihatlah perjalanan yg kamu tempuh

Untuk mendapatkan berlian kamu harus merelakan emas

Jangan mundur saat org lain memfitnahmu, terus maju dan buktikan bahwa kamu benar

Cinta itu seperti rumah,tidak perlu mewah cukup mempunyai 4 tiang kejujuran, kesetiaan, keikhlasan, dan kasih sayang...

2hati di satukan untk saling melengkapi dan memberi bkn saling menyakiti

Jangan pernah berjanji kamu tak akan saling mengecewakan,
namun berjanjilah kamu akan tetap bersama meski dikecewakan

Cinta itu seperti menanam sebuah pohon, jika kita sabar pohon itu bisa menjadi pohon yang sangat besar dan kuat

Semua harapan pasti mempunyai hasil, tidak ยช∂a̲̅ harapan yg kosong dan sia2

Aku mencintai kelebihan dan kekuranganmu,dan berharap kamu juga melakukan hal yang sama.

Perbedaan antara yang mustahil dan yang tidak mustahil terletak pada tekad seseorang.

Carilah seseorang yang tak hanya bangga memilikimu,
tapi dia juga selalu ingin bersamamu apapun resikonya

Banyak orang yang mencari tempat yang aman tetapi akhirnya mereka terjatuh juga..
Jangan pernah menghindari sebuah permasalahan

Jika kamu menabur air mata, maka km akan menua kebahagiaan

Ubalah sikapmu, maka kamu akan mengubah hidupmu

Cinta bukanlah permainan, tapi kenapa terkadang begitu banyak pemain dlm cinta

Jika tak mencintai, katakan terus terang jangan memberi harapan kosong

Rasa suka pada seseorang itu muncul kapan saja dan menyerang siapa saja

Jika kamu kangen seseorang berarti kamu beruntung, karena kamu memiliki seseorang yang istimewa dalam hidupmu, seseorang layak kamu kangenin

Jangan sedih atas apa yang telah terjadi kemarin.
Jangan khawatir atas apa yg akan terjadi esok. Gembiralah karena hari ini masih ada

Jangan berbohong untuk 3 hal : perasaanmu padanya, bagaimana seseorang membuatmu merasa bahagia & betapa kamu mencintainya

Waktu berjalan begitu lambat saat kita merindukan seseorang,
tapi waktu berlalu begitu cepat ketika kita berjumpa dengannya

Ayah itu selalu ingin anak-anaknya kelak bisa lebih baik dari dia ! I Love you Ayah

Terkadang kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kelihangannya,
maka hargailah dan bersyukurlah

Aku ingin ngobrol, bercanda, senyum, tertawa, memeluk, mencium
Itulah yang kupikirkan tentangmu SEKARANG

Cinta itu datang membawa senyuman & pergi meninggalkan airmata

Kenapa harus ketemu, kalo cuma ninggalin kenangan

Hanya pecundang yang tidak berani mengungkapkan rasa cintanya pada orang yang dicintainya

TERLUKA adalah sesuatu yang tidak bisa kau cegah...
tapi SENGSARA adalah pilihan

Hidup itu bukan tentang apa yg kamu miliki.,
tapi tentang apa yg akan kamu lakukan dengan apa yg kamu milkiki itu

Hubungan yang baik adalah saling memberi dan menerima.
Hubungan yang buruk adalah satu orang memberi dan yang lain hanya menerima

Waktu berjalan begitu lambat saat kita merindukan seseorang,
tapi waktu berlalu begitu cepat ketika kita berjumpa dengannya

Cintailah orang tua dengan sunguh-sungguh.
Karena cinta orang tua tak pernah hadirkan airmata

Aku menatapmu... dan aku bisa melihat seseorang yang bisa menemaniku menghabiskan sisa hidup ini.

akukan segala sesuatunya dengan ikhlas,
maka kamu akan temukan kebahagiaan jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan

jika org jain yg km sayangi tidak menghargaimu, maka saatnya untuk km melepaskan

Jika tiba tiba masa lalu menghubungimu, tak perlu ditanggapi apalagi ditemui sebab tak ada yang baru dan istimewa

Tiada suatu kejadian yang terjadi di muka bumi ini,
yang terjadi tanpa ijin dan maksud dariNYA, sekalipun itu hanya setetes air mata

Jika cintanya tulus dia tidak akan berpaling darimu

cinta tak akan muncul dengan sendirinya,
cinta juga tak akan terbangun jika tak dibangunkan, karena semua itu perlu perngorbanan

Menunggu itu memang sangat membosankan,
tapi aku rela menunggu seseorang yang Tuhan siapkan buatku

Jika tak mencintai, katakan terus terang jangan memberi harapan kosong

Hari selalu berganti adalah pengingat bahwa kita semua
layak mendapatkan kesempatan kedua

Km pasti bisa melupakan dia, lalu membuka hatimu
untuk seseorang yang pantas menerima cintamu dan lebih baik pastinya

Karena kamu milikku, maka ijinkan aku menjagamu sampai kapanpun

Tak perlu mempertahankan dia yang tidak mencintaimu,
sebab di luar sana masih banyak lagi orang yang tulus mencintaimu

Cinta itu terkadang emang harus menyakitkan, agar kita bisa lebih menghargainya

Setiap orang bisa mengatakan "Aku cinta kamu" tapi tidak semua bersungguh2.
Percayalah saat kamu merasakannya, bukan saat kamu mendengarnya

Gagal itu bukan untuk disesali,tapi untuk dipelajari

Coba menanamkan sikap sabar pada dirimu, itu akan membantumu mencapai kejayaan

Orang pertama yang ada di pikiran saat kamu membuka mata,
setelah bangun tidur adalah alasanmu untuk bahagia atau terluka

Mungkin aku hanya berjodoh dengan rindu, menggenggam jemarimu dalam kenang...
Bukankah cinta tak mesti bersatu

Cinta sejati itu bukan pertemuan, pelukan dan ciuman.
Cinta sejati adalah perhatian, pengertian dan komitmen.

Cinta datang tiba tiba dengan mimpi indah, dan pergi tanpa aba aba dengan mimpi buruk

Kadang sulit menerima kenyataan,
bahwa mungkin dia hanya ditakdirkan sebagai teman bukan kekasih

Jika anda ingin berbuat jujur, gunakanlah hati kecil.
Sesungguhnya hati kecil tidak akan pernah berbohong.

Kunci agar suatu hubungan bisa langgeng dan harmonis adalah pengertian, kejujuran, saling menghargai dan komitmen

Kekasih yang baik itu... berjuang seperti sudah menikah,
berbicara seperti sahabat, dan merayu seperti cinta pertamanya

Kadang Tuhan mempertemukan 2 org untuk saling jatuh cinta,
tapi tidak untuk saling memiliki..

Dalam cinta terkadang kejujuran pun tidak cukup untuk mempertahankan,
karenanya cinta juga butuh kesabaran

Kadang saat aku bilang "Aku baik-baik saja" Aku ingin ada seseorang yang menatap mataku, memelukku erat, dan berkata, "Aku tahu kau bohong"

Kehidupan bukan seperti sebuah cerita yg km tulis dengan pensil,
yg bisa kamu hapus kapan saja

Sebuah hubungan tidak memerlukan kebohongan dalam cinta, sebab kebohongan hanya menghancurkan

Jangan biarkan seseorang menunggumu.
berikan kepastian dan keputusan, jika tidak mencintai... katakan saja

Pria sejati tidak bohong, tidak curang, tidak ingkar janji, tidak jorok, tidak merokok,
dan TIDAK ADA...

10 cara untuk mencintai : mendengarkan, bicara, memberi, berdoa, menjawab, berbagi, menikmati, kepercayaan, memaafkan, dan janji setia

Kalau kamu ingin mengubah nasibmu dan takdirmu jadi lebih baik, ubah dulu karakter dan perilakumu

Aku suka semua hal dari wanita, kelembutannya, kesabarannya.. yang tidak kusuka adalah emosinya yang tidak stabil dan drama dramanya

Hubungan yang baik tidak terjadi begitu saja, tapi membutuhkan waktu, kesabaran, dan dua orang yang benar-benar ingin bersama

Surga itu ada ketika kita mampu membahagiakan org yg kita cintai dan kita sayang'i

Cinta bisa menyihir, tp keajaibannya terkadang hanya ilus

Aku lebih suka menjadi single daripada dibohongi, dikhianati, dan tidak dihormati

Siapa kamu kemarin itu ngak penting, yg penting siapa kamu sekarang

Terkadang seseorang rela menderita, demi kebahagiaan orang yang dia sayangi

Apa yg km lihat, belum tentu sama dengan fakta,
jd jangan mengambil kesimpulan sebelum memastiannya

Tiada yang sempurna. Setiap orang punya kekurangan,
karena itulah kita butuh cinta untuk melengkapinya

Kehidupan itu seperti ombak yg akan bergulung keatas n kebawah,
dan kita juga harus seperti karang yg kuat

lakukan segala sesuatunya dengan ikhlas, maka kamu akan temukan kebahagiaan jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan

Aku diperalat, disakiti, ditipu, dibohongi tapi aku tidak jatuh, sebab aku TEGAR

Tak usah sedih dengan semua goresan luka, semua hempasan derita, dan semua patahan cinta, WAKTU akan menyembuhkan semuanya

Surga itu ada ketika kita mampu membahagiakan org yg kita cintai dan kita sayang'i

Menunggu itu memang sangat membosankan, tapi aku rela menunggu seseorang yang Tuhan siapkan buatku