blank

hhh"/> hhh"/>
rakiz_blank. Diberdayakan oleh Blogger.

diantaramoe

My Slideshow: Diantaramoe’s trip to Bali, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Bali slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

claver's

Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com
Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2010/03/mengganti-penampilan-kursor.html#ixzz1zkrh3e3n
RSS

Senin, 25 Juni 2012

- Malam ku tak berbintang



Bersama dengan kebisingan langkah kaki...

Deru motor yang berlalu lalang di sekitar ku,...

Ku coba saemakin memandang sekitar ku......

Ternyata, ....

Smua sibuk dengan aktifitas,

Dan akhir pekan mereka,,,,

Rasa ingin bertemu orang-orang,

Yang sangat mereka sayangi......

Berbeda dengan aku,...

Yang setiap malamnya ,...

Hanya bertemankan sepi,

Dentuman music dan tak lupa hanphone ku,

Yang slalu setia menemani,

Setiap hari-hari ku,

Yang terkadang sangat membuat ku,

Harus melewati masa buruk ,

Yang tiba-tiba muncul,

Di setiap langkah kaki berikutnya...

Huffft........ letih,

Bila harus menatap hari-hari yang telah berlalu,

Seperti punya kenangan tapi tidak,,,,,

Serasa memiliki arti tapi basi.......

Heningnya malam ini,

Memaksa ku untuk tetap bertahan,

Di dalam malam,....

Sepi mata bila memandang,

Yang di atas kepala ku..

Sama sekali hampa,

Yang memenuhi ruangan kedap suara ini.......

Kini aku hanya inginkan,

Hari ini berlalu.....

Berlalu,

Bersama malam-malam ku yang sendiri.....

Bersama mereka yang ku cintai....

Bersama mereka yang nantinya,

Ada dalam mimpi dan hidup nyata ku, .....

Walau perlahan tapi pasti,

Ku yakin malam ini .....

Malam ku yang tak berbintang ini,,,,,,

Pasti akan dapat ku ubah,

Menjadi malam yang penuh dengan bintang,

Dan cahaya bulan,...

Dan keindahan itu....

Ku harap akan segera muncul,

Dan datang dari peraduannya.......

Pergilah malam, ....

Bawa semua kesepian,...

Kesendirian dan kebekuan ...

Yang kini berkelut,...

Dalam redupnya cahaya malam akhir pekan ini........

Kapan Kau Mengerti



Kapan kau mengerti aku

Mengerti akan isi hatiku

Yang mungkin kau belum pernah tahu

Bahwa ada sejenggal rasa untukmu

Rasa yang indah dari lubuk hatiku

Rasa yang mungkin akan mengagetkanmu



Tapi kau takkan pernah tahu

Karena aku tak pernah berkata padamu

Aku takut melakukan itu

Takut kalau nantinya kau akan menjauh dariku

Karna kau tak mampu menerima apa yang kurasa





Mungkin lebih baik aku membisu

Menyimpan sendiri apa yang kini aku rasa padamu

Didalam document hatiku

Mungkin ini langkah terbaik

Agar kau tak pergi dari hidupku



Karena sungguh,,,,,,

Aku takut kehilanganmu

Tapi rasa ini akan selalu ada untukmu

Akan selalu ada dengan sejuta penantian



Sampai tiba saatnya kau akan tahu

Tentang apa yang aku rasakan padamu

Aku berharap rasa ini bisa jadi nyata

Dan abadi selamanya

Mungkin di dunia............

Ataupun di surga.............

APA YANG KURASA KINI


Hari berganti hari

Siang malam ku selalu ingat kamu

Sejak ku pertama melihatmu

Hidupku begitu bahagia



Entah mengapa bayang” wajahmu

Selalu hadir dalam anganku

Begitu membuat diriku tak berdaya

Apalagi saat kutatap matamu

Jantungku serasa berdetak sangat cepat



Apa ini cinta??????????

Atau perasaan sesaat saja??????????

Ku tak peduli ini apa

Biarkan ini semua berjalan apa adanya

Sembari menunggu apa yang sebenarnya kurasa kini


My Name, My Feeling
Rainbow have many beautiful colour like my heart that always colourfull because of you
In every time and every where, you alays disturb in my mind
Now, I’m crazy because I can’t stop to remember you
Always and always remember you is the reason that my feeling for you is love
No… no… I may not have this feeling because I would not broked our friendship
Dream… and just dream that you have same feeling with me, and we can keep our friendship with our love
And it make me believe that you’re my bestfriend that be my truelove

Sabtu, 23 Juni 2012

Rasaku Lumpuh


Pagiku gelap malam
Bahagiaku terpendam
Indahku kelam

Rasaku musnah
Ingatanku sirna
Ruangku sesak

Ragu sinar mentari
Layukan semua yakinku

Dahagaku ada
Tapi percayaku hilang
Harapanku susut nista
Dilumat ego membara

Aku lelah
Aku bosan
Aku ingin berhenti bernafas

Seperti ini aku tak pantas berharap
waktu tak akan berpihak
Satu jalan yang lebih bijak
Pasrah terhadap takdir
Akan kuikuti kemana arah angin bertiup
Tujuanku telah menjadi mimpi buruk
Bosanku membeku
Menjadi batu kemurkaan
Jiwaku lumpuh
Digerogoti pahitnya kenyataan

Tiap kali senyumku tersimpul
Adalah kedok dari sakitku
Kini.....
Tak kan ada obsesi dalam hidupku

Menunggu dunia tersenyum padaku
Waktu berpihak dalam detak jantungku
Umurku termakan musnah
Menunggu

Airmataku pun beku
Kini darah adalah air mataku
Aku muak dengan keadaan ini
Aku ingin nafasku berhenti....

Belum Pandai Aku Bersyukur


Derai air mata hantarkan senja
Indah....
Aku fana
Hembus nafas yang kian memburu
Hantarkan kagumku
Engkau Maha Besar
Kecil aku nanar menatap
Raga ini terbujur kaku
Menggema kuasa indah menyapa
Aku awam
Kasih... ulurkan tanganMU
Detak jantung memuncak
Hantarkan syukur buaian kasih
Menelusuk dingin menusuk
Rahman Rahim-Mu kurenggut khusyuk
Aku belum bisa
Aku tak pantas
Terlalu lemah
Untaian syairmu membuai mesra
Terhenyak raga jiwa bergolak
Kau selalu ada
Namun amarahku selalu memuncak
Tuhan...
Buai aku
Papah aku
Dalam lemah tertunduk khusyuk
Bibir bergetar hati bergumam
Tuhan...
Belum pandai aku bersyukur

Rincik Hujan„„


Gemercik hujan terurai mesra disiang yang tenang. Aku masih termenung dalam gersang. Hujan kali ini, apakah kau sengaja mewakili perasaanku? Aku tak tau. Yang kutau hujan adalah rahmat Tuhan bagi mahluk semesta. Namun turunnya hujan ini hanyalah menambah kegersanganku belaka. Tak mungkin rasanya aku merasakan dinginnya tetesan air kali ini. Luka ku seperti terbasuh duri yang menganga.
Tak semestinya aku merasakan kegalauan ini, ga galau ga gaul meeen. Asap menjadi teman setia untuk kali ini, ahhhh aku terpuruk selalu.
Kejamnya hidup menjadi sahabat, ganasnya alam menjadi teman. Aku terbiasa dengan suasana ini. Entah sampai kapan ini akan berakhir? Tapi sudut hatiku yang lain tak ingin suasana ini berakhir. Aku telah terbuai dengan rasa ini. Rasa yang tak kunjung reda merajam rana.
Entah kepada siapakah aku mengadu, hati yang pilu kian menderu. Maya yang menjadi dambaan curhatanku. Dia tak pernah berpaling ketika ratapan tulisan menghantar luka mendera. Dia selalu ada, ketika rasa tak kunjung mengakhiri lara.
Mendung menggelayut sendu di langit hatiku. Aku terpaku, aku kaku untuk menuaikan rasa yang kian membisu.
Gemuruh petir menjadi backsound yang sangat indah. Tak peduli orang menganggapnya derita. Tapi aku bangga akan suaranya. Yang mengaum durja membelah kegelapan, kesunyian tak pernah ia hiraukan.
Aku kagum padanya, suaranya bahakan kilatan cahanya. Dia gagah, dia tegap menghadapi mendung yang menyelimutinya. Dia takkan berhenti bersua sebelum mendung sirna. Ingin aku meneladaninya, untuk tegar dalam menghadapi dunia.
Dunia ini terlalu fana, , , cinta ini terlalu menyiksa.
Suatu saat aku berharap ada uluran tangan hampa membelai indah luka. Tak peduli siapa, dimana dan entah apa yang akan ia berikan. Jiwa ini terlalu sunyi untuk berbagi. Hati ini menggigil mendekap sepi. Adakah dia?

Banyak Terima Kasih Yang Akan Ku Sampaikan.


Terima kasih kau telah melontarkan senyuman manis, meskipun senyummu bukan untukku.
Terima kasih untuk dirimu yang ada di khayalku sejak itu.
Untuk no hp-mu meskipun  aku sedikit pengecut.
Untuk jari-jarimu yang telah sudi membalas smsku.
Untuk kenangan meskipun tak bersama.
Terima kasih telah mengajarkan bagaimana rasanya sakit hati, semoga kau tak pernah merasakannya.
Sampai disini pengorbananku.
Terima kasih untuk semua yang tak bisa kusebutkan satu persatu.

Ketika Ketika dan Ketika



Pagiku gelap malam
Bahagiaku terpendam
Indahku kelam
Rasaku musnah
Ingatanku sirna
Ruangku sesak
Ragu sinar mentari
Layukan semua yakinku
Dahagaku ada
Tapi percayaku hilang
Harapanku susut nista
Dilumat ego membara
Aku lelah
Aku bosan
Aku ingin berhenti bernafas
Seperti ini aku tak pantas berharap
waktu tak akan berpihak
Satu jalan yang lebih bijak
Pasrah terhadap takdir
Akan kuikuti kemana arah angin bertiup
Tujuanku telah menjadi mimpi buruk
Bosanku membeku
Menjadi batu kemurkaan
Jiwaku lumpuh
Digerogoti pahitnya kenyataan
Tiap kali senyumku tersimpul
Adalah kedok dari sakitku
Kini…..
Tak kan ada obsesi dalam hidupku
Menunggu dunia tersenyum padaku
Waktu berpihak dalam detak jantungku
Umurku termakan musnah
Menunggu
Airmataku pun beku
Kini darah adalah air mataku
Aku muak dengan keadaan ini
Aku ingin nafasku berhenti….

Dua Cinta Satu Hati





Rasa Cinta yang tumbuh dalam diriku
mengapa hadir disaat - saat terakhirku
dengan mengecewakanmu dengan bilang aku suka padamu
sehingga kamu merasakan diriku berucap palsu

Semua itu aku ungkapkan
karena aku benar - benar sayang kamu
bukan ucapan sebambarang ucapan
maaf aku hanya membuat hatimu terluka seperti itu

Mungkin aku bukanlah lelaki
pilihan hatimu lagi yang akan kamu kenang di hati...
karena aku hadir dihadapnmu ketika semua rasa cinta dalam satu Hati
melekat dalam ucapan kata sakral dalam bibirku ini

Minggu, 17 Juni 2012

elegi





Cukup dengan satu tarikan nafas, rasa itu sudah tergambar dengan jelas
Benar-benar mengecewakan
Bagaimana mungkin saya sebegitunya memohon kepadanya
Dan benar-benar tak ada pilihan untuk menghentikannya
Sama sekali abstain.
Paksaan entah datang darimana itu, tertekan. Rasanya harus seperti ini. Tak peduli apa itu
Padahal jika difikir, tak kan sehebat itu nantinya
Tak kan sebegitunya, apalagi ketika tak ada kata setuju kedua belah pihak
Walau mungkin tetap berjalan, tapi tak akan semuluis yang ku harapkan
Bahkan bukan hanya sekedar batu tak beraspal
Tapi benar-benar sungai kering yang berduri
Masih tetap bisa sebagi jalan walaupun membuatmu luka
Hingga nanti darahku tak akan terasa menyakitkan
Sampai nanti pada saatnya ketika tubuh tak lagi punya simpanan darah tuk bertahan
Sampai dititik itu baru akan sadar, ini bukan pilihan tepat
Layaknya selesai membaca cerita. Sudah tahu akhirnya
Tapi masih saja berharap saya salah baca
Maunya isi cerita itu berubah seperti apa yang saya mau
Dangkal apa yang saya mau fikirkan..
Tak terima kenyataan. Mau menang sendiri
Hhahahahahha,,,menang tanpa kemampuan
Mengandalkan keberuntungan katanya
Bahkan ketika ditanya apa dasarnya masih bisa menggelang dan senyum malu
Tak tahu mau jawab apa
Elegi…

Puisi Kecewa Karena Cinta : SANGKAR KECEWAKU




Add caption
Sejenak ku terpaku
Masih terbayang jelas lukaku
Minggu lalu!
Sesak batin ini menahannya
Terhimpit duka, lara, dan nestapa
Tak sempat terfikir sebelumnya
Kau kan beranjak…menjauh…
Tinggalkan ku begitu saja!
Tahukah apa yang ku rasa saat itu?
Kecewa!
Hancur!
Sakit!
Luka!
Sadarkah dengan apa yang t’lah kau lakukan?
Begitu dalam luka yang kau goreskan
Hingga terlalu pedih sakit yang ku rasakan…
Yah!
Luka yang membahana hingga kini masih ada
Disini…dalam dada…
Ku akui, muak aku melihatmu!
Ingin rasanya ku membencimu
Tapi apa daya? Aku tak kuasa!
Rasa sayang yang ku miliki
T’lah mengakar kuat padamu
Terlanjur…dan terlalu dalam ku tanamkannya
Sulit, bila harus dicabut kembali…
Goresan luka yang kau torehkan
T’lah menjadi serpihaserpihan
Yang seakan menggambarkan
Betapa hancurnya diriku oleh sikapmu…
Kau rubah senum yang tersungging di bibir
Menjadi air mata yang deras mengalir di pipiku
Pupus sudah semua angan dan impian
Hilang harapan, tinggallah kenangan
Kini, kau jauh diatas jangkauan tanganku
Akankah ku bisa meraihmu kembali?
Atau mungkinkah hanya aku wanita khilaf
Yang terlalu setia tuk sebuah cinta semu?
Tanyaku…
Haruskah ku tahan dan batasi rasa sayang ini?
Bilakah jika kau perbaiki kisi-kisi luka
Yang pernah kau torehkan?
Mungkinkah lika ini kan cepat sirna
Mengingat betapa pahit dan pedihnya
Romantika hidup yang ku jalani?
Pada akhirnya…
Ku hanya bisa mengenangmu
Dalam “Sangkar Kecewaku”
Ya Tuhan,
Kuatkanlah hatiku…

Puisi Perpisahan : Rintihan Isi Hati


Ku tuliskan sebuah kata yaitu  isi hatiku padamu
melalui rangkaian kata indah seakan menajadi  puisi cinta
Membaur dengan cinta dan segumpal harapan
segumpal sakit dan air mata karena kau bersama dia
hati yang selalu berharap

hati yang penuh dengan cinta
selalu menyesakkan dada
kau selalu memberi harapan
agarku selalu menunggu mu

tapi di belakangku kau dua kan rasa ku dengannya
ribuan kata indah mengungkapnya
begitu terasa memuakkan

kurangkah yakinnya kau padaku
sedetik pun kau selalu dibennak ku
dalam angan hanya ada dirimu
dalam mimpi betapa indahnya dia
suara yang menentramkan hati
sebuah senyuman mesra menhangatkan jiwa

tak ingin melepaskan mu
tak sanggup kehilangan indahnya, cinta
Aku menunggu apa harus ku meninggalkan mu
aku pergi atau ku menunggu

jujur lah padaku
agar ku tahu akan rasa dan apa yang ada di benak mu
aku mencintamu
aku menyayang mu

pilih aku atau dia
ku kan pergi jika kau memilih dia
dan kan selalu tersenyum menatap indah nya mata yang selalu memberi harapan indah bersamamu
Rintihan isi hati ini kan selalu menjadi sebuah saksi
Saksi cinta , saksi sakit nya menunngu dan di duakan hati antara kau aku dan dia

Senin, 11 Juni 2012

SETITIS AIRMATA DAN SEULAS SENYUMAN



Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa.
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.
Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi.
Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati;
Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.
Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang.
Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis.
Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya.
tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari.
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan.
Setitis airmata dan seulas senyuman.
Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega.
Awan terapung di atas pergunungan dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut, rumahnya.Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan.
Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan - kepada Tuhan.

BANGUNLAH, Cintaku.


Kerana jiwaku mengalu-alumu dari dasar laut,
dan menawarkan padamu sayap-sayap di atas gelombang yang mengamukBangunlah,
kerana sunyi telah menghentikan derap kaki kuda dan langkah para pejalan kaki.
Rasa kantuk telah memeluk roh setiap laki-laki, sementara aku terbangun sendiri,
rasa rindu membukakan kertas surat tidurku.
Cinta membawaku dekat denganmu, namun kebimbangan melemparkan diriku menjauh darimu.
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan tempat tidurku,
Cintaku,
kerana takut pada hantu lupa yang berada di balik selimut.
Aku telah membuang bukuku,
kerana keluhku mengunci kata-kata dan desah nafasku meninggalkan halaman buku yang kosong di depan mataku!Bangun,
bangunlah,
Cintaku dan dengar diriku!
Aku mendengarkanmu,
Cintaku!
Aku mendengar panggilanmu dari lautan lepas dan merasakan lembutnya sentuhan sayapmu. Aku telah jauh dari ranjangku,
beranjak ke tanah lapang, hingga embun membasahi kaki dan bajuku.
Di sinilah aku berdiri,
dibawah bunga-bunga pohon badam,
memenuhi panggilan jiwamu.
Bicaralah padaku,
Cintaku,
dan biarkan nafasmu menghirup angin gunung yang datang padaku dari lembah-lembah Lebanon.
Bicaralah.
Tak ada yang akan mendengar selain diriku.
Malam telah melarutkan semua manusia ditempat tidurnya.
Syurga telah menyulam cahaya rembulan dan menghamparkannya ke seluruh daratan Lebanon,
Cintaku.
Syurga telah meriasnya dengan bayangan malam,
jubah tebal membentang dihembus asap dari cerobong kain,
dihembus nafas kemari, dan mengelarnya di telapak kota,
Cintaku.
Para penduduk telah pulas menganyam mimpi di ubun-ubunnya di tengah pohon-pohon kenari. Jiwa mereka mempercepatkan langkah mengejar negeri mimpi,
Cintaku.
Lelaki-lelaki longlai menggendong emas,
dan tebing curam yang akan dilalui melemaskan lutut mereka.
Mata mereka mengantuk kerana dililit kesulitan dan ketakutan.
Mereka melemparkan tubuh ke tempat tidur sebagai tempat berlindung dari hantu-hantu yang menakutkan dan mengerikan,
Cintaku.
Hantu-hantu dari masa lalu berkeliaran di lembah-lembah.
Jiwa para raja melintasi bukit-bukit.
Fikiranku yang berhias kenangan menyingkap kekuatan bangsa Chaldea,
kemegahan Arab.
Di lorong-lorong gelap,
jiwa-jiwa pencuri yang tegap berjalan,
muncung-muncung nafsu ular berbisa muncul dari celah-celah benteng,
dan rasa sakit berdengung kematian,
muntah-muntah sepanjang jalan.
Kenangan menyingkap tabir kelupaan dari mataku dan nampaklah Sodom yang menjijikkan, serta dosa-dosa Gomorah.
Ranting-ranting berayun-ayun,
Cintaku,
dan desirnya bertemu dengan alunan anak sungai di lembah.
Syair-syair Sulaiman,
nada kecapi Daud dan lagu Ishak Al-Mausaili terngiang-ngiang di telinga kami.
Jiwa anak-anak yang lapar di penginapan menggelupur,
ibunya mengeluh di atas kamar kesedihan,
dan kekecewaan telah jatuh dari langit.
Mimpi-mimpi kebimbangan melanda hati yang lemah.
Aku mendengar rintihan pahitnya.
Semerbak bunga melambai seiring nafas pohon-pohon cedar.
Terbawa angin sepoi-sepoi menuju perbukitan,
harum itu mengisi jiwa dengan kasih sayang dan meniupkan kerinduan untuk terbang.
Tetapi racun dari rawa-rawa jug berkelana mengepul bersama penyakit.
Seperti panah rahsia yang tajam,
racun itu telah menembusi perasaan dan meracuni udara.
Tanpa kusedari matahari telah mengilaukan cahaya pagi,
Cintaku,
dan jari-jari timur yang lentik menimang mata-mata orang yang terlelap.
Cahaya itu memaksa mereka untuk membuka daun jendela dan menyelak hati dan kemenangan.
Desa-desa,
yang sedang tertidur dalam damai dan tenang di pundak-pundak lembah,
bangun,
loceng-loceng berdenting memenuhi angkasa sebagai panggilan untuk mula berdoa.
Dan dari gua-gua,
gema-gema juga berdengung,
seolah-olah seluruh alam sedang berdoa bersama-sama dengan khusyuknya.
Anak-anak sapi telah keluar dari kandangnya,
biri-biri dan kambing meninggalkan bangsalnya untuk menuai rumput yang berembun dan berkilatan cahaya.
Penggembalanya mengikuti dari belakang sambil mengamatinya di balik lelalang.
Di belakangnya lagi gadis-gadis bernyanyi seperti burung menyambut pagi.
Kini tangan siang hari yang perkasa terbaring di atas kota.
Tirai telah diselak dari jendela dan pintu pun terbuka.
Mata yang penat dan wajah lesu para penjahit telah siap di tempat kerjanya.
Mereka merasakan kematian telah melanggar batas kehidupan mereka,
dan riak muka yang layu mempamerkan ketakutan dan kekecewaan.
Di jalanan padat dengan jiwa-jiwa yang tamak dan tergesa-gesa,
dan di mana-mana terdengar desingan besi,
pusingan roda dan siulan angin.
Kota telah menjadi arena pertempuran di mana yang kuat menindas yang lemah dan si kaya mengeksploitasi dan menguasai si miskin.
Betapa indah hidup ini,
Cintaku,
seperti hati penyair yang penuh dengan cahaya dan kelembutan hati.
Dan betapa kerasnya hidup ini,
Cintaku,
seperti dada penjahat, yang berdebar-debar kerana selalu merasa bimbang dan takut

'MENCINTAI

...

BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu2...
Air mata yang keluar dapat dihapus..
sementara air mata yang tersembunyimenggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..
Akan tiba saatnyadi mana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKANkarena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKANkarena kita menyadaribahwa orang itu akan lebih berbahagia,
apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar2 mencintai seseorang,
jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamubenar2 mencintaiMELAINKAN...
BERJUANGLAH demi cintamu
Itulah CINTA SEJATILebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
DARIPADAberjalan bersama orang 'yang tersedia'Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADAorang yang berada di sekelilingmuLebih baik menunggu orang yang tepat
karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuanghanya dengan 'seseorang'

Are You In Love With Someone?



When you are together with that special someone, you pretend to ignore that person.
But when that special someone is not around, you might look around to find them.
At that moment, you are in love.Although there is someone else who always makes you laugh,your eyes and attention might go only to that special someone.
Then, you are in love.
If you are much more excited for one short e-mail fromthat special someone than other many long e-mails,you are in love.
When you get a couple of free movie tickets, you wouldnot hesitate to think of that special someone.
Then, you are in love.You keep telling yourself, "that special someone is just a friend", but you realize that you can not avoid that person's special attraction.
At that moment, you are in love.
While you are reading this e-mail, if someoneappears in your mind,then u are in love with that person.
Love Is Unseen

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..
Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah...
melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
melainkan awal suatu kehidupan baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
Mereka yang tersakiti,
mereka yang telah mencari...
dan mereka yang telah mencoba..
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai
betapapentingnya orang yang telah menyentuh kehidupanmereka...

Aku Bicara Perihal Cinta




Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.

Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu,
demikian pula dia ada untuk pemangkasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu,
dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.

Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu,
dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta,
supaya bisa kaupahami rahasia hatimu,
dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu,
kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.
Maka lebih baiklah bagimu,
kalau kaututupi ketelanjanganmu,
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa,
tapi tak seluruh gelak tawamu,
dan menangis,
tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri,
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki,
pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata,
TUHAN ada di dalam hatiku,
tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati TUHAN”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya.
Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan,
biarlah ini menjadi aneka keinginanmu:
Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali,
yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan,
dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;
Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu,
dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Nyanyian Sukma




Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata;
sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku,

Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ;
ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya,
dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku.

Betapa dapat aku mendesahkannya?
Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana
Kepada siapa aku akan menyanyikannya?

Dia tersimpan dalam relung sukmaku
Kerna aku risau, dia akan terhempas
Di telinga pendengaran yang keras.
Pabila kutatap penglihatan batinku

Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya,
Dan pabila kusentuh hujung jemariku
Terasa getaran kehadirannya.
Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya,
Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan.

Air mataku menandai sendu
Bagai titik-titik embun syahdu
Yang membongkarkan rahsia mawar layu.
Lagu itu digubah oleh renungan,
Dan dikumandangkan oleh kesunyian,
Dan disingkiri oleh kebisingan,Dan dilipat oleh kebenaran,
Dan diulang-ulang oleh mimpi dan bayangan,
Dan difahami oleh cinta,
Dan disembunyikan oleh kesedaran siang
Dan dinyanyikan oleh sukma malam.

Lagu itu lagu kasih-sayang,
Gerangan ‘Cain’ atau ‘Esau’ manakah Yang mampu membawakannya berkumandang?
Nyanyian itu lebih semerbak wangi daripada melati:
Suara manakah yang dapat menangkapnya?
Kidung itu tersembunyi bagai rahsia perawan suci,
Getar nada mana yang mampu menggoyahnya?
Siapa berani menyatukan debur ombak samudra dengan kicau bening burung malam?
Siapa yang berani membandingkan deru alam, Dengan desah bayi yang nyenyak di buaian?
Siapa berani memecah sunyi
Dan lantang menuturkan bisikan sanubari
Yang hanya terungkap oleh hati?
Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?

Senandung Cinta




Jiwa yang terkapar nada rindu mengusik kalbu Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Nada kasih mengalir menembus sukma
Menyentuh batin mengalirkan sayang

Nyanyian yang tiada pernah tergores tinta
Sungguh...betapa segala resah mendesah
Bimbang mengguncang dalam ketidak-abadian
Untuk siapa nada ini kan menyapa

Di relung jiwa bersemayam segala rasa
Terhempas risau, melayang hilang
Menjelajah hati menjawab tanya
Hadir membayang dalam bayang-bayang
Getar ujung jemari kabarkan kehadirannya
Nyata terasa getaran dijiwa.
Bening air mata, berkaca-kaca
Bak air telaga yang memantulkan gemerlap bintang

Sendu merayu ditengah heningnya malam
Bercengkrama bersama titik-titik embun
Membongkar dinginnya kabut rahasia
Hingga kebenaran, datan